Jika Terbukti Main Judi Online, ASN di Semarang Dipecat
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta kepada semua pihak untuk serius dalam menangani praktik perjudian, khususnya soal maraknya judi online.
Menurut Hevearita, praktik perjudian ini dapat berdampak fatal pada ekonomi masyarakat, dan juga berdampak juga ke keluarga.
Tak hanya itu, perjudian pun sangat merugikan negara. Ia memastikan bakal berkomitmen untuk terlibat dalam pemberantasan judi, baik online maupun offline sesuai arahan dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Ia juga mewanti-wanti para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak terlibat dalam praktik judi, baik sebagai pemain atau bandar.
“Pasti ada (sanksi-red) di Undang-Undang ASN ada. Kami komitmen karena dampaknya luas. Yang main bapaknya, tapi yang jadi korban bisa anak dan istrinya,” katanya dikutip dari suaramerdeka, pada Kamis (4/7/2024).
“Ini prioritas karena mengakibatkan berbagai macam dampak, sampai harta benda, nyawa, juga potensi terdampak pada anak dan keluarga. Ini yang merasuki pikiran rakyat, jangan mudah tergiur dengan mendapatkan kekayaan melalui judi online,” sambungnya.
Mbak Ita sapaan akrabnya meminta kepada jajarannya termasuk Lurah dan Kecamatan untuk segera melakukan deteksi dini dan sosialisasi dampak buruk judi.
“Ini yang kami lakukan agar mereka bisa melihat dan mendeteksi wilayah, karena tadi sudah beberapa titik terdeteksi. Jaringan judi online dari mulai Kamboja, Medan, Jakarta, dan Kota Semarang memang sedang gencar menyasar segmen ragam usia,” ujarnya.
“Karena Kota Semarang ini di tengah-tengah Pulau Jawa, sehingga menjadi sasaran, dan juga berpotensi sebagai tempat transit (jaringan perjudian-red) karena mudah dijangkau berbagai transportasi,” pungkasnya.