Tutor milik Yunani diyakini tenggelam seminggu setelah serangan rudal

Para kru meninggalkan kapal pengangkut batu bara setelah dihantam oleh rudal Houthi, yang memicu kebakaran, pada 12 Juni.

Tutor milik Yunani, sebuah kapal pengangkut batu bara, dilaporkan tenggelam di Laut Merah seminggu setelah diserang oleh Houthi Yaman.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), yang memantau dan melacak pengiriman komersial pemilik dan militer di jalur air penting tersebut, mengatakan dalam pembaruan pada hari Selasa bahwa puing-puing dan minyak telah terlihat di sekitar lokasi terakhir kapal tersebut diketahui.

“Kapal tersebut diyakini tenggelam pada posisi 14″19’LU 041″14’BT,” kata UKMTO seraya mengimbau kapal lain untuk tetap berhati-hati di kawasan tersebut.

Tutor diserang oleh rudal dan kapal yang dikendalikan dari jarak jauh berisi bahan peledak pada tanggal 12 Juni di lepas pantai Laut Merah pelabuhan Hodeidah dan sedang kemasukan air, menurut laporan sebelumnya dari UKMTO, Houthi dan sumber lainnya.

Salah satu anggota kru, yang diyakini berada di ruang mesin pada saat serangan terjadi, masih hilang.

Jika benar, Tutor akan menjadi kapal kedua yang ditenggelamkan oleh Houthi setelah Rubymar milik Inggris, yang membawa lebih dari 41.000 ton pupuk, tenggelam pada tanggal 2 Maret sekitar dua minggu setelah diserang oleh rudal Houthi.

Kelompok Houthi, yang terlibat perang dengan koalisi pimpinan Arab Saudi setelah menyingkirkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dari Sanaa pada tahun 2014, telah menyerang kapal-kapal yang diduga memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November 2023. Mereka mengatakan Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina atas perang Israel di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 37.372 orang.

Minggu lalu. Houthi juga merusak parah Verbena milik Ukraina dan dioperasikan Polandia berbendera Palau, yang sarat dengan timbre dan dalam perjalanan dari Malaysia ke Italia.

Awak kapal Verbena meninggalkan kapal karena mereka tidak mampu menahan api yang dipicu oleh serangan tersebut, dan kapal tersebut kini hanyut di Teluk Aden dan rentan terhadap tenggelam atau serangan lebih lanjut.

Sejak November, Houthi juga menyita kapal lain dan membunuh tiga pelaut pedagang dalam serangan terpisah.

Serangan tersebut telah mengganggu perdagangan global karena pemilik kapal mengalihkan rute kapal mereka dari Terusan Suez ke rute yang lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika, sehingga menambah jarak perjalanan sebanyak 3.500 mil laut (6.500 km).


Sumber: aljazeera.com

Tutup