Killer Mike, London on da Monitor Menyebut ‘Rubber Band Guy’

[ad_1]

Tres Generaciones Tequila, merek berusia 50 tahun yang diperkenalkan oleh keluarga yang mengangkat tequila menjadi simbol kebanggaan Meksiko, dan Billboard bermitra bersamaan dalam perayaan kekuatan transformatif musik semasih setahun untuk mengungkap lagu-lagu best yang telah memberi energi, membangkitkan semangat, dan menggairahkan enam kota terpilih , yang dikenal sebagai ‘Get Up Anthems.’ Daftar putar ini dikurasi dengan cara perpaduan wawasan editorial dan analisis knowledge, serta menghormati lagu-lagu yang mendefinisikan sejarah dan budaya setiap kota.

Di sebuah studio tersembunyi di Westside Atlanta, Killer Mike dan London on da Monitor dari grup A kumpul bersamaan editor Billboard Damien Scott dan Trevor Anderson untuk memberi penghormatan kepada warisan musik kota tersebut. Saat pembahasan berlangsung mengenai servis khas Tres Generaciones Tequila untuk kota fAtlanta: Batanga, Rocsi Diaz dengan sigap menjadi moderator diskusi penuh semangat mengenai 10 Lagu Kebangsaan Teratas. Setelah menyaring katalog awal yang berisi lebih dari 30 lagu hits di kampung halaman, sebuah konsensus muncul: hasil imbang untuk posisi nomor satu yang didambakan. Di ruang yang dihormati ini, dua lagu bangkit tegak sebagai lambang kehebatan hip-hop kota ini: “Participant’s Ball” oleh OutKast dan “Rubber Band Guy” oleh TI Meski demikian dirilis di technology yang dengan cara yang berbeda, kedua lagu tersebut mencerminkan memiliki pengaruh pada budaya kota dan pengaruh yang bertahan lama. pada hip-hop.

“Ada dua technology dengan cara yang berbeda di Atlanta!” tegas rapper pemenang penghargaan Grammy itu sambil menyesuaikan postur tubuhnya di kursi untuk mempertahankan perlunya dasi. Dia menjelaskan bahwa technology pertama menandai kemunculan Atlanta dengan bunyinya yang unik, yang membedakannya dari kota-kota lain seperti Miami, dan technology kedua melibatkan pendefinisian ulang bunyi tersebut. “’Rubber Band Guy’ dari TI sama pentingnya dengan ‘Participant’s Ball’ karena itu ini mendefinisikan seperti apa Atlanta dalam 20 tahun ke depan. Dan Anda sepertinya tidak dapat mengabaikan salah satu dari hal tersebut karena itu keduanya sangat informatif tentang akan menjadi apa kita (Atlanta) nantinya.”

“Participant’s Ball” mulai populer pada tahun 1993 sebagai singel utama OutKast dari album debut mereka, Adilacmuzik playalistik selatan, menandai kedatangan duo ini sebagai pionir hip-hop Selatan dan entri pertama mereka di Billboard Scorching 100, memuncak di nomor tiga puluh tujuh. Dirilis ketika artis Pantai Timur dan Barat mendominasi style ini, lagu tersebut membantu mengalihkan perhatian ke Selatan, menampilkan identitas musik Atlanta yang unik. Perayaan pendekatan hidup pemain dan penggambaran budaya Selatan yang jelas bergema di kalangan penonton, menjadikan OutKast sebagai duta kancah hip-hop Atlanta yang sedang berkembang.

Satu dekade kemudian dan “Rubber Band Guy” muncul sebagai seruan bagi TI, yang mencerminkan ketabahan dan ketahanan jalanan Atlanta. Lagu ini sangat penting dalam karir TI, menjadi unmarried terobosan yang mendorongnya menjadi celebrity. Dirilis dalam perjalanan berkembangnya gerakan musik lure, lagu tersebut membantu memperkuat reputasi TI sebagai pionir style dan menjadikannya sebagai salah satu pengisi suara terkemuka di hip-hop Selatan. Secara lirik, “Rubber Band Guy” mengeksplorasi tema ketekunan, hiruk pikuk, dan keaslian jalanan, selaras dengan pendengar yang mengidentifikasi cerita TI yang muncul dan kesombongan yang sepertinya tidak menyesal.

Baik “Participant’s Ball” maupun “Rubber Band Guy” menampilkan gaya produksi khas yang mendapat pujian dalam jajaran hip-hop. “Participant’s Ball,” yang disutradarai oleh Arranged Noize, memancarkan irama tenang dan funk yang melambangkan intisari hip-hop Selatan. Pemanfaatan instrumentasi langsung dan pengambilan sampel yang penuh perasaan membangun permadani sonik yang dipenuhi keabadian. Sebaliknya, “Rubber Band Guy,” yang diproduseri oleh David Banner, memperkenalkan palet yang lebih gelap dan penuh firasat yang diselingi oleh melodi tahun 808 yang menggema dan menghantui. Irama lagu yang menghipnotis dan produksi atmosfernya mencerminkan realitas jalanan Atlanta yang berpasir, memberikan latar belakang yang sempurna untuk lirik mentah TI dan penyampaiannya yang berwibawa.

Beberapa dekade setelah dirilis, “Participant’s Ball” tetap menjadi lagu klasik yang dicintai dalam budaya hip-hop. Pengaruhnya bisa didengar dalam karya seniman yang tak terhitung jumlahnya yang terinspirasi oleh pendekatan inovatif OutKast terhadap musik dan penceritaan. Alur lagu yang menular, permainan kata yang cerdas, dan daya tarik abadi terus memikat penonton, memperkuat statusnya sebagai batu ujian budaya.

Dari alur OutKast yang menular hingga lirik TI yang tajam, setiap lagu mencerminkan kekayaan suara, cerita, dan pengalaman kota ini. Dengan menggunakan produksinya yang khas, lirik yang menarik, dan resonansi budaya, lagu-lagu ini, meski terpisah beberapa dekade, tetapi mencerminkan semangat Atlanta.

Tonton diskusi lengkap Atlanta DI SINI dan pastikan untuk mematuhi semua konten seri Get Up Anthems DI SINI

[ad_2]
Sumber: billboard.com

Tutup