Apa yang dimaksud dengan non-biner?

Dengan kata lain, tidak ada lagi identitas gender non-biner. “Orang-orang non-biner mungkin saja mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang mempunyai gender yang memadukan kedua elemen tersebut, atau keduanya, atau mempunyai gender yang dengan cara yang berbeda sama sekali,” kata mereka. “Penting untuk dapat diingat bahwa identitas non-biner itu beragam dan bisa sangat bervariasi dari orang ke orang.”

Amodio setuju, dengan menyatakan, “Ini yaitu topik pribadi dan setiap individu mungkin saja mempunyai pemahaman dan maknanya sendiri di balik penggunaan kata non-biner. Penting untuk memperlakukan pengalaman setiap orang sebagai pengalaman mereka sendiri dan sepertinya tidak membuat asumsi.”

Untuk itu, banyak sekali orang yang menyebutkan dirinya non-biner mungkin saja mengekspresikan gendernya melalui yang non-tradisional. “Orang-orang non-biner mungkin saja mengekspresikan gender mereka melalui yang secara tradisional dikaitkan dengan laki-laki dan perempuan, atau melalui yang unik sesuai dengan identitas pribadi mereka,” kata Righini.

Berbagai jenis gender non-biner

Sebab istilah ‘non-biner’ menggambarkan orang-orang yang pengalaman gendernya dengan cara yang berbeda dari biner pada umumnya, terdapat banyak sekali “tipe” gender non-biner yang dengan cara yang berbeda. Pengalaman setiap orang yaitu unik, jadi, secara teori, ada “tipe” spesifik yang jumlahnya tak terhingga.

“Non-biner bukan hanya satu identitas namun sebuah kategori yang mencakup berbagai dengan cara lain dalam merasakan dan mengekspresikan gender, dan berapa orang lebih suka memakai istilah ‘gender non-conforming’ untuk menghindari penguatan konsep identitas biner.” kata Righini.

Amodio mencatat bahwa ‘ketidaksesuaian gender’ yaitu istilah lain yang berguna ketika membahas identitas non-biner. “Ini mengacu pada perilaku gender,” katanya. “Misalnya, laki-laki cisgender yang lebih suka menggunakan rok dan gaun yaitu gender non-conforming, tetapi mereka mungkin saja masih menganggap identitas gendernya sebagai laki-laki.”

Anda mungkin saja juga menemukan istilah ‘gender queer’. “Ini yaitu orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai gender, bukan gender, atau berada dalam kontinum gender,” katanya.

Perbedaan antara non-biner dan transgender

Cukup banyak orang mengacaukan istilah “non-biner” dengan istilah transgender, dengan asumsi bahwa kedua istilah tersebut bisa dipertukarkan. Tetapi, meski demikian orang trans mungkin saja mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner dan sebaliknya, kedua istilah tersebut sepertinya tidak sepanjang waktu berlaku secara serentak.

“Istilah-istilah ini dapat tumpang tindih,” kata Amodio. “Transgender biasanya mengacu pada seseorang yang identitas gendernya sepertinya tidak sesuai dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir. Kadang-kadang orang merasa gender mereka sepertinya tidak sesuai dengan label tradisional seperti laki-laki atau perempuan. Hal ini juga dikenal sebagai non-biner. Identitas non-biner bisa mencakup laki-laki dan perempuan, atau di mana pun di sejauh atau di luar kontinum gender.”

Righini menambahkan, “’Transgender’ yaitu istilah luas yang mengacu pada siapa pun yang identitas gendernya dengan cara yang berbeda dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir. Ini mencakup individu non-biner namun juga mencakup mereka yang mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan.”

Penting untuk memperhatikan perbedaan potensial antara kedua istilah tersebut. Righini berkata, “Mengenali perbedaan ini membantu dalam memahami bahwa orang non-biner juga dapat menjadi transgender, tetapi sepertinya tidak semua orang transgender yaitu non-biner. Kejelasan ini mendorong dukungan dan persekutuan yang lebih baik terhadap beragam identitas dalam komunitas LGBTQ+.”

Apa sajakah kata ganti non-biner yang khas?

Cukup banyak orang yang mengidentifikasi diri sebagai non-biner lebih suka memakai kata ganti ‘mereka/mereka’. “Gunakan kata ganti ‘mereka/mereka’ ketika Anda sepertinya tidak percaya dengan kata ganti seseorang atau ketika merujuk pada individu non-biner,” saran Righini.

Memakai bahasa yang netral gender

Selain memakai kata ganti inklusif, ada cara lain untuk memodifikasi bahasa kita untuk menghormati semua identitas gender di seluruh spektrum gender.

  • Hindari istilah gender seperti “tuan dan nyonya” atau “laki-laki dan perempuan” dan gunakan istilah alternatif seperti “semua orang”, “rekan kerja”, “peserta”, “siswa”, dan seterusnya.
  • Gunakan judul inklusif seperti Mx. alih-alih Tuan atau Nyonya ketika menyapa individu non-biner.
  • Susun ulang jabatan dan peran lainnya melalui yang netral gender, seperti “ketua” dan bukan “ketua”.
  • Bagikan kata ganti Anda sendiri, kata Amodio. “Meminta, berbagi, dan menghormati kata ganti dapat menjadi cara yang terbaik dalam memakai dan menormalkan bahasa inklusif dan non-biner.”
  • Berlatihlah secara tertata agar menjadi lebih nyaman dan konsisten dalam memakai bahasa yang netral gender.

Siapa sajakah selebriti non-biner?

Ada banyak sekali selebritas yang angkat bicara tentang identitas non-biner mereka.


Sumber: glamourmagazine.co.united kingdom

Tutup