Jelang Pilkada 2024, Polda Metro Jaya Dikerahkan untuk Patroli Serentak

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Kerahkan 2.254 Personil Polda Metro Jaya Gelar Patroli Skala Besar secara Serentak Bersama 13 Polres jajaran, untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Rabu, 5 Juni 2024 dini hari.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Mengatakan Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban menjelang Pilkada serentak Tahun 2024.

“Patroli Skala Besar ini serentak dilaksanakan seluruh Polres jajaran. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa polisi di tiap Polres hingga Polsek itu ada di lapangan 24 jam melakukan Patroli rutin maupun Patroli Skala Besar guna memberikan rasa aman,” ujar Ade Ary.

Ia menambahkan Pesan Bapak Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto sangat memberikan atensi tehadap kehadiran personil Kepolisian di tengah masyarakat.

“Diharapkan Patroli Skala Besar ini dapat berjalan efektif dan efisien dalam mengantisipasi berbagai potensi gangguan kamtibmas serta memberikan rasa aman kepada masyarakat, serta mencegah berbagai potensi gangguan kamtibmas menjelang Pilkada serentak tahun 2024,” ujarnya.

Patroli Skala Besar ini melibatkan Pejabat Utama Polda Metro Jaya yang ditugaskan untuk turun bersama Kapolres dan jajarannya.

Tidak hanya itu, pelaksanaan Patroli tersebut juga dilaksanakan diberbagai tempat hiburan malam, salah satunya di kawasan Gunawarman dan Senopati. Sebab kami mendapat banyak laporan, terutama kemacetan di lokasi tersebut.

“Ada beberapa lokasi, jadi sepanjang Gunawarman, kemudian Senopati, yang memang ada beberapa keluhan dari masyarakat pemakai jalan ya, ada terjadi kemacetan,” ucapnya.

Lanjut Ade, patroli adalah kegiatan yang paling efektif dalam rangka pencegahan kejahatan (crime preventif). Kehadiran 3 Pilar baik Polisi, TNI, dan Pemda di tengah masyarakat dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat karena rasa aman dan nyaman dapat tercipta dengan kegiatan patroli.

“Kehadiran petugas di lapangan tidak bisa diganti dengan teknologi informasi apapun,” tutup Ade Ary.

Tutup