Wah! Jasa Penukar Uang Menjamur di Kabupaten Bekasi

Dari pantauan dilokasi Jalan Pantura tepatnya di Stasiun Lemah Abang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi kurang lebih terdapat sebanyak puluhan jasa penukaran uang yang berjejer membuka lapaknya.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024, jasa penukaran uang baru mulai menjamur di Kabupaten Bekasi. Para penyedia jasa penukaran uang ini tak menghiraukan teriknya matahari saat bulan puasa.

Dari pantauan dilokasi Jalan Pantura tepatnya di Stasiun Lemah Abang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi kurang lebih terdapat sebanyak puluhan jasa penukaran uang yang berjejer membuka lapaknya.

“Kita tukar sebelum hari H penukaran uang baru sebelum masyarakat berbondong-bondong mengambil uang di BI,” terang Sumarni, salah satu penyedia jasa penukaran uang baru saat ditemui awak media pada Selasa (02/04/2024).

Sumarni memajang pecahan uang dari yang terkecil. Yakni ada pecahan Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, hingga Rp20 ribu. Menurutnya masyarakat paling banyak mencari pecahan Rp5 ribu. Dan pecahan ini paling laris di antara pecahan lainnya.

“Pecahan yang paling banyak diminati Rp 5 ribuan, ya maksimal paling tinggi Rp 20 ribu, kalau Rp 50 ribu ke atas jarang,” kata Sumarni.

Berbeda dengan penukaran di Bank Indonesia (BI), Sumarni bisa melayani penukaran uang mulai dari 10 lembar per pecahan. Namun, ada biaya yang dikenakan setiap penukaran.

“Kalau saya ngambil Rp 15 ribu per Rp 100 ribunya, kalau yang nukar sampai Rp 1 juta dapatnya ya Rp 150 rb,” imbuhnya.

Per Rp100 ribu, kata Sumarni, pihaknya mematok biaya Rp15 ribu harga ini meningkat jika dibandingkan pada biaya penukaran tahun sebelumnya, yakni Rp10 ribu.

Kendati begitu, sambung Sumarni tahun ini jasa penukaran uang yang dijajakan pihaknya mengalami penurunan omset dibandingkan tahun lalu.

“Iya dari sananya, di agen nya soalnya uang barunya juga mahal, tahun ini jasa penukaran uang agak menurun dibandingkan tahun kemarin,” tukasnya.

Sementara itu, Titiek (23) salah satu penukar uang baru, mengaku jika tahun ini dirinya kembali memakai jasa penukaran uang baru lantaran tidak mau mengalami antrean panjang di bank gara-gara menukar uang.

“Pake jasa tukar uang baru ini biar gak nganteri – nganteri soalnya kalo di bank pasti ngantri, iya walaupun pake jasa tukar uang baru di jalan bayar admin tapi gak apa-apa lah itung-itung berbagi,” kata Titiek.

Ia menuturkan uang yang telah ditukar olehnya nantinya akan di bawa mudik ke kampung halaman di Jawa Timur untuk dibagi-bagikan kepada bocah-bocah kecil saudara-saudara nya di Pati sana.

“Buat lebaran, dibagikan ke saudara-saudara ngasih ke bocil-bocil tadi juga cuma nukar Rp. 650 ribu,” tukasnya.

Tutup