Anak Gagal Nyaleg, Kades di Tangerang Pecat 27 Ketua RT/RW
terkenal.co.id – Tumpang Sugian (TS) seorang kepala desa (kades) Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten, memecat 21 ketua RT dan 6 ketua RW.
Pemberhetian secara sepihak yang dilakukan oleh TS tersebut karena anaknya kalah dalam pemilihan legislatif (pileg) pada Pemilu 2024.
Camat Sindang Jaya, Galih Prakosa, membenarkan adanya aksi pemecatan yang dilakukan secara sepihak oleh TS. Ia menyebut hal itu terjadi setelah sang anak, Muhammad Solihin kalah dalam Pemilu 2024.
“Betul, kepala desa itu faktor kekecewaan karena anaknya dirasa kurang mendapatkan dukungan dari RT dan RW di sana,” kata Galih Prakosa, Sabtu (9/3/24).
Galih mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari para ketua RT dan RW yang diberhentikan oleh TS tersebut.
“Kita sudah klarifikasi mendengar apa saja yang terjadi, mendengarkan dari ketua RT dan RW. Itu dua hari kemarin ketemu,” ujarnya.
Bahkan, masih kata Galih, pihak kecamatan juga sudah memanggil TS untuk dimintai klarifikasi usai memecat 20 orang lebih pengurus wilayahnya. Menurutnya, perbuatan TS tersebut tidak sesuai dengan peraturan bupati (Perbup) Kabupaten Tangerang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa.
Sementara itu, dimintai keterangan terpisah, TS mengaku pemecatan itu merupakan bentuk kekecewaannya karena sang anak yang maju lewat PDI Perjuangan gagal dapat kursi di DPRD Kabupaten Tangerang.
“Dua minggu sebelum pelaksanaan pemilu, saya undang RT-RW. Saya suruh mendata ada berapa hak pilih yang ada di Desa Wanakerta, itu ada 15 ribu pemilih,” ungkap TS.
Saat dikumpulkan, terjadi kesepakatan dan hal yang dijanjikan antara ketua RT, RW dan dirinya untuk bisa memenangkan Solihin pada pileg 2024. Namun nyatanya, Solihin kalah, sehingga membuat Tumpang kecewa. Akhirnya, para ketua RT dan RW itu pun dipecat.
“Kalau ketua RT-RW enggak sepaham dengan kades buat apa? Paling pertama kalau dapat apa-apa RT-RW yang saya panggil, tapi dengan kejadian kemarin saya sakit (hati) banget,” tandasnya.
Editor: Wilujeng Nurani