Ini Alasan Warga Graha Asri Cikarang Desak DLH Kabupaten Bekasi Lakukan Langkah Nyata

Menurut warga RT 02 RW 08, Sukiyanti (40) menjelaskan aktifitas pabrik yang berada dilingkungan dipemukiman warga tersebut beroperasi selama 24 jam setiap hari, pihaknya merasa terganggu lantaran aktifitasnya menimbulkan kebisingan dan serta getaran.

Warga RT 002 RW 008 Perumahan Graha Asri, Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi merasa terganggu dengan aktivitas perbengkelkan yang ada di wilayahnya.

Namun, hingga saat ini belum ada upaya serius dari pemerintah selaku pemangku kebijakan untuk mengatasi dampak tersebut.

Ketua RT 002 Domo mengatakan warga telah melaporkan persoalan tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi. Sebab diduga kuat aktivitas perbengkelkan yang ada di wilayahnya tidak memiliki dokumen perizinan kegiatan/usaha, termasuk dalam hal pengelolaan limbah, sampah dan sumber lain yang bisa mencemari lingkungan.

“Laporan warga sudah diajukan dari tanggal 18 Oktober 2023 lalu,” kata Domo.

Dari hasil pendataan, sedikitnya terdapat 14 perusahaan yang melakukan kegiatan/usaha perbengkelan di tengah pemukiman warga. Satu perusahaan ada yang membuka lebih dari satu kegiatan/usaha dengan menyulap kios menjadi workshop machining.

“Mereka bukan warga yang berdomisili lingkungan kami dan hanya berusaha disini. Kios yang dibangun pihak pengembang untuk warung dialihfungsikan menjadi workshop atau bengkel pabrikasi,” kata Domo.

Sebelum aktivitas perbengkelan tersebut dilaporkan, tambah Domo, warga telah meminta agar para pelaku usaha memperhatikan hal-hal yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan lingkungan. Sayangnya, permintaan tersebut seolah diabaikan.

“Sampai saat ini mereka masih beroperasi 24 jam setiap harinya. Selain menimbulkan kebisingan, getaran dari mesin stamping juga dikeluhkan warga. Kemudian lalu lintas terganggu dan got saluran air juga pada mampet. Sebagai ketua RT tentu saya wajib memfasilitasi apa yang dikeluhkan warga,” ungkapnya.

Domo berharap pihak terkait segera turun ke lokasi untuk menindaklanjuti aduan dan keluhan warga. “Hasil komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi katanya mereka akan turun ke lokasi. Kita masih menunggu,” ungkapnya.

Kepala Desa Jatireja, Suwandi membenarkan adanya keluhan dari warga dampak adanya aktivitas perbengkelan di lingkungan RT 002 RW 008. Pihaknya, bahkan sempat memfasilitasi keinginan warga dengan para pelaku usaha yang telah mengalihfungsikan rumah kios menjadi workshop pabrikasi atau machining tersebut, namun diabaikan.

“Jadi memang dengan lingkungan saja, tidak ada guyubnya. Seharusnya kan memang ada kepatutan yang harus dipahami ketika mendirikan usaha di tengah-tengah pemukiman warga karena zonanya memang bukan industri. Disitu lah keluh kesah yang saya terima hingga akhirnya warga bergerak,” kata dia.

Tutup