Tepat Hari Jadi HMI ke-77, Film Lafran Pane Ditonton Ratusan Kader HMI se-Jabodetabek Banten di Jakarta

Sejumlah kader HMI di Jabodetabek-Banten menonton film Lafran Pane.

terkenal.co.id – Tepat pada hari jadi Himpunan Mahasiswa Islam ke 77 tahun berdiri pada 5 Februari 1947, Film Lafren Pane tayang gala premiere lebar pada 5 Februari 2024 di Jakarta Selatan.

Diketahui, Lafran Pane ini punya daya magis kuat. Ucapan ini, menjadi spirit dan perekat organisasi Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) yang telah menjadi organisasi mahasiswa Islam yang mampu memberikan sumbangsih besar dalam menegakkan Indonesia.

Dua nilai agung yang tertanam dalam ruh HMI, yakni nilai kebangsaan dan keislaman, menjadi jalan bagi terwujudnya Islam yang rahmatan lil ‘alamiin. Wajah Islam yang ramah, toleran, serta menjunjung tinggi persatuan dan perdamaian.

HMI yang diprakarsai Lafran Pane, kini telah berubah menjadi organisasi kemahasiswaan Islam yang besar dan telah melahirkan banyak pemimpin nasional. Film Lafran, menjadi pengingat dari visi perjuangan Lafran Pane.

Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) bersama rumah produksi Reborn Intiatives dan Radepa Studio mengangkat cerita perjuangan Lafran Pane dalam memprakarsai pendirian organisasi mahasiswa yang berazaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dalam menghadapi dinamika sosial politik di masa awal kemerdekaan. Dan hingga saat ini pemikiran Lafran Pane masih sangat relevan dan aktual dengan situasi yang dihadapi umat dan bangsa.

Film berjudul Lafran ini diproduksi sebelum masa pandemi tahun 2020. Setelah pandemi berakhir, KAHMI, Reborn Initiatives dan Radepa Studio menuntaskan seluruh produksi biography pictures(bio-pict) LAFRAN.

Tahun 2024 ini menjadi momentum tepat untuk merilis film LAFRAN. Film ini bisa menjadi inspirasi dalam upaya terus menerus menyatukan seluruh komponen bangsa setelah hajatan Pemilu 2024.

PERTUNJUKAN Khusus Film LAFRAN

Tepat di hari jadi HMI ke 77 di 5 Februari 2024, menjadi kado istimewa di peringatan milad Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), sekaligus menjadi rangkaian promosi film sebelum rilis tahun 2024.

Pertunjukan Khusus Film LAFRAN juga dimaksudkan untuk menyegarkan kembali semangat perjuangan Lafran Pane untuk mengedepankan semangat persatuan dan kebangsaan di tahun politik ini.

“Kami berterima kasih sekali kepada banyak pihak yang telah menuntaskan produksi film LAFRAN hingga siap rilis di tahun 2024. Kami ingin agar HMI dan organisasi kepemudaan selalu memegang teguh semangat perjuangan Lafran Pane,” kata Ahmad Doli Kurnia, Ketua Presidium MN KAHMI dalam keterangan tertulis pada 5 Februari 2024.

Sementara itu, Arief Rosyid Hasan, mengatakan Ide pembuatan film LAFRAN ini berawal dari keinginan Akbar Tandjung, tentang pentingnya peran HMI dan organ-organ pendukungnya kembali memperjuangkan cita-cita dan gagasan Lafran Pane tentang keindonesiaan yang menyatukan.

“Film LAFRAN ini menjadi ‘pemanggil’ untuk mereka mereka-mereka yang pernah merasa sebagai kader HMI, datang dan menyaksikan film  Lafran ini,’’ kata Arief Rosyid Hasan, Produser Eksekutif film Lafran.

Tak hanya itu, Prisca Anggraini Primadani penonton asal Bekasi rela ke Jakarta demi menonton Film Lafran Pane, ia juga mengaku sebagai kader HMI mengungkap sosok Lafren Pane adalah mampu membangun nilai-nilai ke-Indonesiaan dan ke-Islaman. Terpantau juga sejumlah ratusan kader HMI se-Jabodetabek Banten turut menonton.

“Film nya keren, bagus dan layak di tonton untuk para mahasiswa maupun kalangan umum yang ingin tahu secara garis besar HMI itu didirikan nya atas dasar tujuan apa yang ingin di bangun. Jadi, film ini menceritakan kisah hidup Lafran Pane yang menjadi seorang penggagas dan pendiri HMI atas dasar semangat Ke-indonesiaan dan Keislaman,” kata Prisca.

Sinopsis film LAFRAN

Lafran, ditinggal dua perempuan tercinta. Ibunya meninggal saat Lafran berusia dua tahun. Berikutnya, neneknya. Kehilangan dua ‘ibu’ bagi Lafran seperti kehilangan kemudi. Ayahnya, Sutan Pangurabaan — tokoh pergerakan di Sumatera Utara — terlalu sering berpergian hingga Lafran harus tinggal bersama kakaknya.

Di usia muda itulah, Lafran jadi pemberontak terhadap kondisi ketidakadian yang menuntut ia harus pindah ke berbagai sekolah. Lafran bahkan sempat jadi petinju jalanan. Kakaknya-lah, Sanusi dan Armijn Pane, yang mendorong Lafran agar energi pemberontakkannya dimanfaatkan dalam bentuk karya.

Perjalanan Lafran dari Tapanuli Selatan (Sipirok) ke Jakarta hingga Yogyakarta mewarnai perubahan cara pandang Lafrandalam berjuang. Idealismenya menguat, prinsip hidup semakin tak tergoyahan, Lafran Panemenyimpan visi besar dalam memperjuangkan keindonesiaan.

Saat pendudukan Jepang, Lafran sempat ditahan karena membela para peternak sapi. Dia dibebaskan, setelah ayahnya menebus dengan menyerahkan bus Sibual-buali kepada tentara Jepang. Sejak itu, Lafran begitu antusias terlibat dalam berbagai arus gerakan kemerdekaan termasuk  para pemuda yang mendorong Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI.

Semasa kuliah di Yogyakarta, Lafran gundah oleh keberadaan kaum muslim terpelajar yang terlalu larut dalam pemikiran sekular. Mereka sering melupakan ibadah utama. Maka, muncullah gagasan mendirikan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), yang berjuang dalam bingkai keislaman dan keindonesiaan.

Awalnya tidak ada yang mudah, dalam arus politik aliran yang sangat kencang saat itu, keberadaan HMI justru ditentang oleh organisasi massa Islam yang sudah ada. Resistensi juga dilakukan gerakan kelompok sosialis.

Dari semua pertentangan dan gesekan yang dihadapi, Lafran berketepatan hati menegakkan HMI.

PERTUNJUKAN Khusus Film LAFRAN yang berlangsung pada 5 Februari 2024 ini menjadi kick-off atau awal dari acara-acara pemutaran film secara khusus yang diselenggarakan MN KAHMI bersama rumah produksi Radepa Studio. Sebelum dirilis secara nasional, film LAFRAN akan road-show pertunjukan khusus di 30 kota di Indonesia.

So, nantikan film biografi LAFRAN yang sangat inspiratif, memotivasi dan sangat menghibur di kota-kota yang sudah dijadwalkan setelah pemutaran awal ini.

Tutup