Banyak Anak Jadi Korban Media Sosial, Mark Zuckerberg Minta Maaf

Mark Zuckerbeg

CEO Meta, Mark Zuckerberg, meminta maaf kepada para orang tua korban dalam sidang dengar pendapat di Senat AS terkait potensi bahaya online terhadap anak-anak.

Dalam momen yang mengejutkan, Zuckerberg menghadap para orang tua yang kehilangan anak-anak mereka akibat eksploitasi atau pelecehan seksual melalui media sosial.

“Saya minta maaf atas semua yang telah Anda alami,” ucap Zuckerberg sambil para orang tua memegang foto anak-anak yang menjadi korban.

“Tidak seorang pun boleh mengalami apa yang telah dialami oleh keluarga Anda dan inilah mengapa kami berinvestasi begitu banyak dan akan terus melakukan upaya-upaya di seluruh industri untuk memastikan tidak seorang pun harus mengalami apa yang telah dialami oleh keluarga Anda,” tambahnya.

Menurut Guardian, CEO Snap Inc, Evan Spiegel, juga menyampaikan belasungkawa serupa kepada orang tua yang anak-anaknya terlibat dengan obat-obatan terlarang melalui Snapchat. Lebih dari 60 orang tua remaja telah mengajukan tuntutan terhadap Snap pada akhir 2023 atas tuduhan memfasilitasi anak-anak mendapatkan obat-obatan secara berlebihan.

“Saya sangat menyesal bahwa kami tidak dapat mencegah tragedi ini. Kami bekerja sangat keras untuk memblokir semua istilah pencarian yang berhubungan dengan obat-obatan terlarang di platform kami,” kata Spiegel.

Zuckerberg dan Spiegel adalah dua dari lima eksekutif yang diinterogasi di Kongres dalam sidang dengar pendapat bertajuk Big Tech dan Krisis Eksploitasi Seksual Anak Online pada Rabu (1/2/2024).

Senator Josh Hawley mengecam Zuckerberg atas pernyataannya bahwa penelitian ilmiah belum menunjukkan hubungan sebab-akibat antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental yang buruk pada anak muda.

Para eksekutif yang hadir berulang kali menyoroti kontrol dan alat yang telah diperkenalkan untuk mengelola pengalaman online anak-anak dan mengurangi risiko.

Dalam pidato yang telah dipersiapkan, Zuckerberg menyatakan bahwa Meta telah memperkenalkan lebih dari 30 alat selama delapan tahun terakhir, termasuk kontrol yang memungkinkan orang tua menetapkan batas waktu penggunaan aplikasi serta melihat interaksi online anak-anak mereka.

Meta juga mengumumkan telah menghabiskan 20 miliar dolar AS untuk keselamatan dan keamanan sejak tahun 2016, dengan mempekerjakan sekitar 40.000 orang untuk menangani isu-isu tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup