Simak! Ini Asal-usul Seni Musik Calung Dalengket Khas Kabupaten Bekasi

FOTO: Tangkapan layar/Youtube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.

terkenal.co.id – Banyak orang Indonesia yang tahu tentang calung, tapi banyak yang belum mengenal Calung Dalengket.

Indonesia mempunyai keanekaragaman seni musik tradisional yang tidak terhitung jumlahnya. Salah satu dari sekian banyak jenis musik tradisional yang unik adalah calung dalengket.

Ini adalah sebuah bentuk seni musik yang berkembang di wilayah Jawa Barat khususnya daerah Kabupaten Bekasi.

Calung Dalengket mempunyai ciri khas tersendiri yang menarik perhatian banyak orang karena keunikan alat musiknya dan sejarahnya yang panjang.

Artikel ini akan melihat lebih dekat Calung Dalengket sebagai bagian dari warisan budaya musik Indonesia.

Keunikan Calung Dalengket adalah adanya sejumlah ciri khas yang membedakannya dengan bentuk musik tradisional lainnya.

Pertama, alat musiknya terbuat dari bambu yang disusun khusus, biasanya berupa satu set beberapa batang bambu dengan ukuran dan panjang yang berbeda-beda.

Kedua, cara bermainnya adalah dengan  memukul bagian-bagian bambu hingga menghasilkan suara yang harmonis. Selain itu, pola ritme yang tercipta dari alat musik ini juga memiliki keunikan tersendiri dan memikat hati pendengarnya.

Di masyarakat, Calung Dalengket mempunyai peranan penting dalam kehidupan khususnya bagi masyarakat Jawa Barat.

Musik ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Selain itu, Calung Dalengket juga digunakan sebagai hiburan dalam berbagai kesempatan, seperti festival terkenal atau acara keluarga.

Dengan fungsinya sebagai sarana hiburan dan juga sebagai bagian integral dari upacara adat menjadikan Calung Dalengket sebagai warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat setempat.

Namun, ada fakta yang menyedihkan tentang Calung Dalengket, yaitu kesenian ini hampir punah meski identik dengan hiburan saat musim panen padi.

Mengapa demikian?

Saat ini proses panen padi kebanyakan dilakukan dengan mesin modern sehingga keberadaan hiburan ini semakin meredup. Kesenian ini biasanya dibawakan oleh perempuan sedangkan laki-laki memainkan terompet dan kendang.

Ciri khas permainan Calung Dalengket adalah tidak menggunakan sendi atau tusukan. Pemain cukup duduk santai dan meletakkan calung dalengket pada kaki yang dibentangkan.

Pada tahun 2022, Pemerintahan Kabupaten Bekasi mengusulkan kesenian Calung Dalengket menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) Provinsi Jawa Barat. Kearifan lokal inilah yang akan diperkenalkan dan dikembangkan kembali sebagai representasi kesenian Bekasi.

Calung Dalengket dikembangkan di Kecamatan Lemah Abang, Bekasi Timur. Menurut sejarah, Calung sudah ada sejak zaman Kerajaan Sunda.

Saat itu, Calung digunakan sebagai alat musik pengiring tarian dan upacara adat. Calung Dalengket adalah permainan musik yang dimainkan dengan alat musik calung  bambu.

Calung Dalengket dimainkan dengan cara memukul calung yang diikatkan pada tali rotan. Namun seiring berjalannya waktu, Calung juga mulai dimainkan untuk hiburan dan tujuan lainnya.

Asal usul kata Calung berasal dari gabungan dua kata, yaitu “ca” yang berarti “membaca” dan “paru-paru” yang berarti “pusing” atau “bingung”.

Dahulu alat musik Calung digunakan sebagai alat musik solo, sering dimainkan oleh masyarakat yang sedang menunggu panen padi di sawah.

Bagi yang memainkannya, musik yang dihasilkan Calung menghadirkan rasa nyaman dan tenteram ketika merasa galau atau galau.

Calung Dalengket merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Bekasi Timur selama berabad-abad.

Calung Dalengket juga merupakan salah satu contoh  kearifan budaya lokal  Indonesia. Calung Dalengket tidak hanya mempunyai nilai seni yang tinggi namun juga mempunyai nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Bekasi Timur dan Indonesia pada umumnya.

Untuk melestarikan kesenian ini, diadakah lomba berupa permainan calung yang diikuti oleh tua-muda, laki-laki dan Perempuan.

Ini merupakan suatu perlombaan yang menetapkan bahwa siapa yang mengumpulkan penonton terbanyak akan menjadi pemenangnya.

Bentuk pertunjukan calung ini didukung oleh beberapa aktor antara lain:

1 Pemain Seruling Toleat
1 Pemain Komlat (Saron)
1 Pemain Kedemung
1 Pemain Nenge-2
1 Pemain Gong
1 Pemain Rebab (Tarompet)
1 Pemain Pengganti.

Sejarah Perkembangan Calung Dalengket

Alat musik ini sudah ada sejak abad ke-14, pada masa penyebaran Islam di Indonesia.

Dari zaman dulu hingga sekarang, calung tidak pernah mengalami perubahan bentuk, ukuran maupun bahan. Awalnya, alat musik ini digunakan untuk mengiringi upacara adat Tarawangsa.

Upacara adat dari daerah Parung Tasikmalaya ini merupakan upacara penghormatan kepada Dewi Sri. Alat musik yang digunakan adalah rantai untuk membawakan lagu pujian.

Alat musik ini dipercaya memiliki kemampuan mencegah wabah penyakit dan menyembuhkan penyakit. Mengutip situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, calung merupakan prototipe atau pendahulu dari angklung.

Saat ini alat musik tersebut digunakan untuk menghibur masyarakat dalam berbagai pertunjukan seni di Jawa Barat.

Selain itu, Pemerintahan Bupati Bekasi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti Festival Calung Dalengket dan pembinaan generasi muda yang ingin belajar memainkan alat musik Calung Dalengket.

Semoga dengan upaya tersebut, Seni Calung Dalengket dapat terus dilestarikan. dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi penerus.

Pentingnya Pelestarian Calung Dalengket

Di era modernisasi dan perkembangan teknologi, keberadaan Calung Dalengket sebagai warisan budaya harus  dilestarikan.

Pelestarian ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengadakan pertunjukan secara rutin, mengajarkan cara bermain calung dalengket kepada generasi muda, serta mencatat pengetahuan dan keterampilan terkait calung dalengket.

Dengan begitu, generasi mendatang tetap bisa merasakan dan mengapresiasi keindahan dan kekayaan budaya musik tradisional tersebut.

Berdasarkan informasi umum terkait dukungan pemerintah terhadap seni dan budaya tradisional di Indonesia, dapat dijelaskan bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam pelestarian dan promosi warisan budaya, termasuk seni musik seperti calung dalengket.

Pemerintah Indonesia, melalui berbagai lembaga dan instansi terkait seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta dinas-dinas kebudayaan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota, memiliki program-program untuk melestarikan seni tradisional dan warisan budaya.

Beberapa inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah antara lain:

  1. Program Pelestarian dan Pengembangan: Pemerintah biasanya mendukung program pelestarian seni dan budaya tradisional, termasuk calung dalengket, melalui alokasi dana, workshop, pelatihan, dan pendanaan untuk pertunjukan atau festival budaya.

  2. Pendidikan dan Penelitian: Pemerintah juga mendukung penelitian, dokumentasi, dan pendidikan terkait seni tradisional agar informasi dan teknik yang terkandung dalam seni tersebut dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

  3. Promosi dan Ekspor Budaya: Selain itu, pemerintah juga berperan dalam mempromosikan seni dan budaya tradisional Indonesia, termasuk calung dalengket, baik di tingkat nasional maupun internasional, sebagai bagian dari identitas budaya negara.

  4. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual: Pemerintah juga terlibat dalam melindungi dan mendorong pengakuan hak kekayaan intelektual terhadap seni budaya tradisional untuk mencegah penyalahgunaan dan pelestariannya.

Para ahli budaya cenderung menganggap calung dalengket sebagai bagian integral dari kekayaan budaya Indonesia. Mereka mengapresiasi nilai-nilai sejarah dan tradisi yang dikandungnya serta bagaimana seni musik ini mengekspresikan jati diri masyarakat Jawa Barat.

Berikut pandangan beberapa ahli budaya mengenai calung dalengket:

  1. Warisan budaya yang berharga: Para ahli budaya mengakui bahwa calung dalengket merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia. Mereka menekankan pentingnya menjaga, melestarikan dan menghormati keberadaan musik ini sebagai bagian integral dari identitas dan kekayaan budaya Indonesia.

  2. Mewakili budaya daerah: Calung Dalengket tidak hanya merupakan alat musik tradisional tetapi juga mencerminkan kehidupan dan budaya masyarakat Jawa Barat. Pakar budaya menganggapnya sebagai ekspresi unik dari gaya hidup, kepercayaan, dan nilai-nilai yang diturunkan dari generasi ke generasi di wilayah tersebut.

  3. Peran dalam masyarakat: Memahami peran calung dalengket dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Barat.

  4. Selain sebagai sarana hiburan, calung dalengket sering ditampilkan dalam acara adat, upacara keagamaan atau acara penting lainnya di masyarakat, membawa warna dan kesan yang mendalam pada setiap acara.

Pentingnya konservasi: Para ahli budaya menekankan pentingnya melestarikan calung dalengket dalam konteks modernisasi dan pembangunan saat ini. Mereka mendorong upaya untuk memajukan, mengajarkan dan melestarikan seni musik ini agar dapat dilestarikan untuk generasi mendatang.

Dengan pemikiran ini, para pakar budaya seringkali mendukung program konservasi dan pembangunan yang memperkuat identitas budaya lokal dengan tetap mempertimbangkan perubahan zaman.

Pemahaman mereka memberikan landasan yang kokoh untuk menggali lebih jauh nilai-nilai budaya yang terkandung dalam calung dalengket dan pentingnya menjaga keberlangsungan seni musik tradisional ini dalam konteks global yang semakin menghilang.

Untuk memainkan Calung Dalengket, pertama-tama Anda perlu menyiapkan alat musik Calung yang terbuat dari bambu. Calung biasanya terdiri dari beberapa batang bambu yang diikatkan dengan tali rotan.

Setelah itu, ikatkan Calung pada tali yang terbuat dari rotan dan letakkan di atas pangkuan Anda. Untuk memainkan Calung, Anda dapat menggunakan dua buah kayu kecil yang disebut “tuk” dan “tek”.

Tuk digunakan untuk memukul bagian atas Calung, sedangkan tek digunakan untuk memukul bagian bawah Calung. Untuk menghasilkan suara yang indah dan harmonis, pastikan Anda memukul Calung dengan ritme yang tepat. Anda juga dapat memadukan suara Calung dengan suara vokal atau instrumen musik lainnya untuk menghasilkan musik yang lebih kompleks dan menarik.

Untuk membuat alat musik Calung, Anda memerlukan beberapa batang bambu yang diikatkan dengan tali rotan. Pertama-tama, potong bambu menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama. Setelah itu, bersihkan bagian dalam bambu dengan menggunakan alat yang tajam.

Selanjutnya, lubangi bagian tengah bambu dengan menggunakan bor atau alat yang tajam lainnya. Pastikan lubang yang dibuat memiliki ukuran yang sama dan sejajar. Setelah itu, ikatkan bambu dengan tali rotan sehingga membentuk sebuah rangkaian.

Untuk menghasilkan suara yang indah, pastikan bambu yang digunakan memiliki ketebalan dan panjang yang berbeda-beda. Anda juga dapat menambahkan aksesoris seperti karet atau kain pada ujung alat pemukul untuk menghasilkan suara yang lebih lembut dan tidak kasar.

Calung Dalengket merupakan  warisan budaya musik yang kaya akan sejarah dan keunikan  Indonesia. Musik ini tidak hanya indah suaranya namun juga mencerminkan kekayaan tradisi dan kehidupan masyarakat Jawa Barat.

Pentingnya melestarikan calung dalengket sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia memerlukan peran serta semua pihak agar keberadaannya dapat terus dilestarikan dan dinikmati oleh generasi mendatang.

Penulis: Faiz Muhammad Kustiawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup