Waduh! Inflasi RI 2023 Rendah, Rupiah Menurun di Awal Perdagangan
terkenal.co.id – Mata uang rupiah di awal perdagangan Kamis, 4 Januari 2024 dibuka menurun saat pasar mencermati dan merespons inflasi Indonesia 2023 yang rendah.
Hal ini disampaikan oleh analis Bank Woori Saudara Rully Nova, mengatakan bahwa tingkat inflasi RI pada 2023 rendah menimbulkan kekhawatiran pasar.
Kekhawatiran tersebut diantaranya bahwa Bank Indonesia bakal menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
“Tingkat inflasi 2023 yang rendah menimbulkan kekhawatiran pasar bahwa Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan,” paparnya pada Kamis, 4 Januari 2024.
Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2023 tercatat rendah sebesar 0,41 persen month to month (mtm) sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Rully menilai jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate lebih cepat diturunkan, maka selisih suku bunga BI dengan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan mengecil dan membuat rupiah menjadi kurang menarik lagi.
Tak hanya itu, Rully juga memprediksi rupiah kembali melemah hari ini karena tren terus berlanjutnya kenaikan imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Adapun imbas hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun sudah menembus di atas empat persen.
Kendati begitu, di sisi lain, pasar juga menunggu dan mengamati data manufaktur AS.
Maka dari itu, Rully memperkirakan jika rupiah berpotensi merosot di kisaran Rp15.500 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS.
Untuk diketahui sebagai informasi bahwa nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi tergelincir 57 poin atau 0,37 persen menjadi Rp15.538 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.481 per dolar AS.(*)
Editor: Mishbahul Anam