Hari Jadi HMJ SPI Ke-24, IKAS Bantah Lulusan SPI Tidak Bisa Jadi Apa-apa
BANTEN – Dalam rangka peringatan hari jadi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sejarah Peradaban Islam (SPI) Universitas Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten yang ke-24, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Sejarah (IKAS) berharap agar Jurusan Sejarah selalu bisa menciptakan generasi yang unggul, cerdas, berakhlak dan pandai bersyukur serta mampu berkontribusi bagi nusa, bangsa dan agama.
Ketua IKAS, Irfan Muyasir, mengatakan bahwa seharusnya, mahasiswa Jurusan Sejarah, khususnya HMJ SPI bisa lebih dewasa untuk mengamalkan ilmu yang telah didapatkan dari dosen melalui ruang-ruang kelas pembelajaran.
Lantaran menurutnya, di umur yang ke-24 ini, Jurusan Sejarah harus menjadi jurusan yang aktif dan transparasi agar ke depan, Jurusan SPI memiliki daya jual secara kualitas dan kuantitas.
Oleh karenanya, masih kata Irfan, sinergitas peran alumni dan dosen serta mahasiswa itu sendiri perlu dibangun sedini mungkin.
“Salah satu caranya bisa dimulai dengan ketersediaan ruang bagi alumni, bersama-sama dengan pihak jurusan untuk memotivasi mahasiswa dalam pengembangan karakter dan pola pikir mahasiswa agar mampu menyongsong masa depan,” ungkap Irfan.
“Satu contoh pola pikir mahasiswa yang perlu diluruskan yaitu mengenai lulusan SPI tidak bisa apa-apa. Ini tentu kesalahan yang besar, jadi perlu diluruskan bersama bahwa lulusan SPI bisa menjadi apa saja, sama halnya dengan lulusan jurusan yang lain, bisa menjadi tenaga pendidik, bisa di intansi pemerintahan, perusahaan swasta maupun berwirausaha hingga menciptakan lepangan kerja,” sambungnya.
“Untuk itu, di umur yang ke-24 ini, besar harapan saya dan kawan-kawan IKAS yang lain, mahasiswa SPI tidak lagi minder apalagi bingung mau kerja apa, dan kerja dimana, sebab lulusan SPI memiliki hak yang sama untuk bebas bekerja dimana saja,” tandasnya.
Reporter: Hilal Alfath
Editor: Wilujeng Nurani