Berawal Demo Tuntut Pekerjaan, Kini Karang Taruna di Cikarang Lapor Polisi Akibat Bentrokan

Karang Taruna Desa Karang Baru.

terkenal.co.id – Sejumlah dua kubu massa warga Desa Karang Baru nyaris terjadi saling bentrok di Kawasan Industri Jababeka XXIIB, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Rabu, (13/09/2023) kemarin.

Kedua massa itu nyaris bentrok, usai massa dari organisasi kepemudaan Karang Taruna diwilayah itu bermaksud menyampaikan aspirasi ke perusahaan.

Namun, dihalang-halangi oleh sejumlah oknum warga mengatasnamakan warga Karang Baru yang mengaku tinggal di wilayah tersebut.

Kendati demikian, dua kubu tersebut bersitegang lantaran massa aksi dari Karangtaruna ingin merangsang masuk untuk menyampaikan aspirasi ke PT. GDM.

Kapolsek Cikarang Utara Kompol Samsono menerangkan kericuhan yang sempat terjadi yang melibatkan antara seksama warga dari Desa Karang Baru itu hanya sekadar miss komunikasi.

“Sebetulnya hanya miss komunikasi antara kedua belah pihak warga dari Desa Karang Baru,” kata Samsono.

Kemudian, untuk menjaga kondusifitas keamanan di wilayah hukum Polres Metro Bekasi khususnya di Cikarang Utara, pihaknya melakukan mediasi ke semua unsur yang terlibat.

“Karena kami selaku petugas keamanan melerai dari pada nanti terjadinya keributan antar warga melakukan mediasi ke seluruh pihak terkait,” ucapnya.

Ia mengatakan sebelumnya pemerintah desa Karang Baru dalam melakukan penyerapan tenaga kerja lokal di wilayahnya itu sudah menjalin komunikasi ke perusahaan.

“Sebenarnya dari pihak PT. Global Dimensi Metalindo sudah berkejasama dengan lingkungan setempat, namun mungkin antara warga ini terjadi kesalahpahaman,” katanya.

“Intinya tujuannya itu baik warga itu memperjuangkan hak warga untuk dapat berkerja di lingkungan wilayah Desa Karang Baru.” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Karangtaruna Desa Karang Baru Muhammad Alfian mengungkapkan aksi yang dilakukan pihaknya ini buntut keresahan dari masyarakat diwilayah nya ini masih banyak yang menganggur.

“Mayoritas warga lokal di Desa Karang Baru masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan, maka dari itu kami minta lapangan pekerjaan ke PT. Global Dimensi Metalindo yang letak lokasi keberadaan perusahaan tersebut berdiri di wilayah kami,” kata Alfian.

Menurut Alfian, saat ini warga lokal dalam menuntut hak nya dalam mendapatkan lapangan pekerjaan harus merogoh kocek uang jutaan rupiah.

“Miris memang untuk mendapatkan pekerjaan saja, warga harus merogoh kocek uang jutaan rupiah,” ungkap Alfian.

Sulit nya mendapatkan hak lapangan pekerjaan di kampung sendiri, kata Alfian, lantaran masih terdapat maraknya oknum penyalur kerja yang bermain.

“Untuk mendapatkan hak mendapatkan pekerjaan itu harus melalui oknum penyalur kerja, terlebih yang nanti nya berkerja pun warga dari luar,” katanya.

Saat disinggung aksi yang nyaris bentrokan itu, sejumlah perwakilan Katar Karangbaru saat ini tengah melaporkan dugaan tindak pidana penghadangan dan menghalang-halangi yang dilakukan oleh sejumlah oknum preman bayaran pada Kamis 14 September 2023.

Laporan Polisi (LP) resmi diterima dengan Nomor :,LP/B/ 2557/IX/2023/SPKT/Polres Metro Bekasi Polda Metro Jaya.

Muhamad Alpian mengatakan, aksi penghadangan sekelompok massa diduga bayaran saat Karang Taruna melakukan aksi damai ke PT GDM pada Rabu (13/09/2023) kemarin di Kawasan Jababeka Cikarang.

“Padahal aksi damai kemarin, kami atas nama Karang Taruna Karangbaru di adu domba dengan masyarakat kita sendiri, dan juga masa dari luar daerah juga,” kata Alpian kepada terkenal.co.id Jumat (15/09/2023).

Ia menyebut, laporan itu didasari dengan ketentuan Undang Undang nomor 1 tahun 1946, Atau Undang Undang nomor 9 tahun 1998 pasal 18 tentang perbuatan tidak menyenangkan.

“Kami dihadang dengan langkah dan perkataan ejekan seperti kataan orang gila, disitu ada perkataan provokatif yang memicu masa dari dua kubu nyaris bentrok, kami khawatir menimbulkan bahaya kedepannya. Maka kami mengambil langkah hukum,” ujarnya.

Alpian menerangkan, pada aksi damai yang dilakukan pihaknya itu merupakan gerakan murni untuk rakyat.

Kendati demikian, pihaknya menuntut kepada perusahaan PT Global Dimensi Metalindo untuk melakukan langkah mengetasakan pengangguran diwilayah Karangbaru umumnya Cikarang.

Ia menduga adanya miskomunikasi antara warga lain, sehingga membuat kubu untuk melakukan penghadangan terhadap rekan-rekan demonstran dari Karang Taruna.

“Aksi kami murni sesuai dengan regulasi hukum, kami sudah ada laporan atau pemberitahuan dari Polres, aparat Desa, BPD malahan tingkat RT udah kami suratin karena kita Karangtaruna ingin menunjukkan bahwa aksi kami tertib tanpa ditunggangi politik,” jelasnya. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup