Geram! Ahmad Sahroni Sebut Tak Ada Pengkhianat dalam Deklarasi Anies-Cak Imin

Ahmad Sahroni ditunnuk sebagai Ketua Pelaksana Jakarta E-Prix 2022 di DKI Jakarta. (Foto: MNC Media)

terkenal.co.id – Politisi yang merupakan Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni geram lantaran adanya penyebutan pengkhianat dalam deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Ahmad Sahroni mengklaim bahwa tidak ada penghianat dalam deklarasi Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Sahroni menyebut bahwa hal tersebut karena merupakan hasil dari lobi politik.

“Tidak ada (penghianat), kan normal lah politik kan berbeda pandangan berbeda lobi berproses itu kan berjalan sampai titik daftar capres-cawapres nanti,  jadi semua itu masih dinamis,” ujar Sahroni kepada awak media di Bareskrim, Jakarta.

Sahroni mengatakan bahwa di dalam area lobi politik semuanya bisa terjadi, tetapi dia menyayangkan narasi yang diungkapkan Partai Demokrat terkait deklarasi tersebut.

“Narasi yang diungkapkan oleh partai Demokrat sebenarnya bisa diredam dengan cara-cara politik yang lebih arif. Contoh, misalnya, Pak Surya disikat sana-sini kan enggak ada melawan dengan kapasitas bahasa keluar, misalnya, pembohongan, pengkhianat. Contoh lainnya belum jadi pemimpin saja sudah berkhianat,” tandasnya.

Sahroni dengan tegas mengatakan bahwa Surya Paloh selaku Ketum NasDem tidak pernah memerintahkan para kader-nya melakukan hal-hal negatif kepada lawan politiknya.

“NasDem itu Pak Surya, hatinya tidak ada punya jadi penghianat, tidak ada. Saya sebagai kader 10 tahun tidak pernah diperintahkan hal-hal jelek ke kader tidak pernah ada. Tidak pernah Pak Surya memerintahkan hal-hal negatif untuk lawan politiknya, beliau selalu ikhlas dan legawa apa yang terjadi dalam proses politik,” tegasnya.

Ahmad Sahroni yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu, berharap tidak ada narasi-narasi yang membuat situasi tidak baik.

“Kita ingin bahwa ruang publik ini diberikan contoh narasi yang baik, contoh komunikasi yang cukup, jangan sampai membuat kubu-kubu-an dan akhirnya keributan itu terus-terusan karena seorang AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) tidak jadi cawapres,” terangnya.

Sebelumnya dikabarkan bahwa Ahmad Sahroni berencana melaporkan mantan presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri terkait ucapan SBY yang menurutnya menyebutkan bahwa Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan dideklarasikan sebagai capres-cawapres pada awal September.

Namun, dia membatalkan niatnya karena dilarang oleh Surya Paloh dan Anies Baswedan.

Untuk diketahui, saat ini Partai Demokrat telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sekaligus mencabut dukungannya kepada bakal capres Anies Baswedan setelah deklarasi Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024 di Surabaya, Jawa Timur.

Diketahui bahwa Partai Demokrat menyatakan Partai NasDem membuat keputusan sepihak dengan mengajak kerja sama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan.(*)

Editor: Mishbahul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup