Kamu Harus Tau! 5 Hal Sederhana Ini Ternyata Adalah Strategi Marketing
terkenal.co.id – Strategi marketing atau strategi pemasaran merupakan suatu hal yang harus dipelajari dan dilaksanakan oleh seluruh pelaku bisnis. Tidak heran jika di era saat ini pelaku bisnis berlomba – lomba untuk mengadu kreatifitasnya dalam menciptakan ide marketing agar bisa unggul dari pesaing – pesaingnya.
Dalam mengimplementasikan strategi marketing, pelaku bisnis harus memerhatikan dampak apa saja yang dapat diperoleh, serta mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari prosesnya.
Pengimplementasian strategi marketing saat ini sudah cukup unik dan beragam, bahkan, strategi marketing dari sebuah bisnis bisa ditemukan di setiap kegiatan transaksi manusia sehari – hari tanpa disadari.
Siapa sangka jika beberapa hal sederhana ini merupakan sebuah strategi marketing, diantaranya adalah:
1. Salah tulis nama
Fenomena salah tulis nama biasanya terjadi di kalangan usaha tata boga. Penerima pesanan akan meminta nama dari konsumen, namun dengan sengaja atau tidak sengaja salah menuliskan namanya pada kemasan produk pesanan konsumen tersebut.
Biasanya nama yang ditulis salah tidak akan terlalu jauh berbeda dari nama asli konsumen.
Strategi ini ditujukan untuk menghibur konsumen sehingga konsumen dapat memfoto dan membagikan produk dari bisnis tersebut ke sosial media pribadi konsumen, serta membagikan pengalaman tersebut kepada teman – teman dari konsumen secara mulut ke mulut.
Dengan demikian bisnis tersebut dapat mempromosikan produknya secara cuma – cuma.
2. Meminta nomor telepon
Ketika konsumen membeli sebuah produk dari suatu toko, tidak jarang seorang penjaga kasir meminta kontak nomor dari konsumen. Sebuah bisnis yang menerapkan hal ini menganggap manfaat dari memiliki koleksi data kontak konsumennya sangat penting dan beragam.
Bisnis tersebut dapat memanfaatkan telemarketing yang diantaranya adalah; meminta ulasan daring terhadap tokonya, memberitakan produk yang baru diluncurkan, serta membagikan promo yang sedang berlangsung di kemudian hari.
Dengan demikian, bisnis tersebut dapat dengan mudah mengincar pengulangan pemesanan (repeat order) dari konsumennya, sebab bisnis tersebut sudah memiliki basis data dari konsumen yang pernah membeli produknya.
Demikian pula bisnis tersebut dapat berkembang dan beradaptasi di era digital ini.
3. Varian dijual terpisah
Sebuah bisnis tentunya memiliki produk utama yang menjadi fokus untuk dipasarkan. Namun, guna untuk menambah keuntungan, beberapa bisnis menciptakan varian produk yang sekiranya dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli dan mengkoleksi variasi produknya.
Strategi ini biasanya di implementasikan dengan mengincar momentum yang tepat.
Contohnya, sebuah bisnis mainan menjual mainan arena mobil – mobilan, sebulan setelahnya bisnis tersebut meluncurkan arena mobil – mobilan baru yang dapat di sambungkan dengan mainan sebelumnya, lalu di kemudian hari bisnis tersebut juga meluncurkan variasi mainan mobil yang dapat digunakan di arena mobil – mobilan, akan tetapi hanya bisa didapatkan secara satuan tanpa membeli arenanya.
Dengan demikian bisnis tersebut memiliki peluang konsumen tetap, dan potensi jumlah produk terjual yang seimbang, serta antusias konsumen yang menunggu peluncuran varian selanjutnya.
4. Pasang stiker dapat diskon
Beberapa bisnis kerap membagikan sebuah stiker kepada konsumennya secara cuma – cuma setelah transaksi. Pemasangan stiker pada pinggir layar kaca kendaraan sering dijadikan sebagai sebuah syarat untuk memperoleh potongan harga atau promo di transaksi selanjutnya. Akan tetapi manfaat kepada bisnis tersebut tidak hanya pengulangan pemesanan.
Wujud stiker biasanya merupakan sebuah logo atau identitas dari bisnis tersebut.
Dengan demikian pelaku usaha menanamkan sistem memori kepada konsumennya untuk melakukan transaksi di waktu yang di butuhkan pada saat berkendara, di lain sisi, fungsi dari pemansangan stiker tersebut bisa menjadi sebuah marketing berjalan yang menarik perhatian orang lain atau pengemudi lainnya ketika berjumpa, sehingga dapat menciptakan potensi konsumen yang baru.
5. Antrian Panjang
Antrian panjang hingga keluar area toko sering ditemukan di usaha bidang tata boga. Namun, fenomena ini juga dapat terjadi di bidang usaha lainnya.
Jika mengambil contoh, Louis Vouitton dapat di asumsikan menggunakan strategi marketing ini.
Louis Vuitton sebagai bisnis fashion dengan target pasar kelas menengah – atas memiliki batas kapasitas maksimal untuk konsumen yang mengunjungi tokonya, maka dari itu, bisnis tersebut selalu membuat barisan antrian di depan tokonya agar konsumennya dapat masuk secara bergantian.
Hal ini memiliki dampak yang mempengaruhi perspektif konsumen bahwa produk yang di jual oleh bisnis tersebut memiliki kualitas yang sangat tinggi serta diminati oleh banyak orang dan menduga usaha tersebut over-kapasitas hingga orang harus rela mengantri dari luar, walaupun sesungguhnya belum tentu bisnis tersebut memiliki kekurangan ruang untuk konsumennya.
Penulis: Gede Arjuna Anantavijaya H.G.S.
Mahasiswa Magister Teknologi Manajemen President University