Pemerintah menyiapkan Anggaran Pendidikan Sebesar Rp 612,2 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai penanggung jawab operasional dalam pelaksanaan Penataan Ekosistem Logistik Nasional merangkap Ketua Tim Nasional Penataan Ekosistem Logistik Nasional bahwa peran NLE telah berkontribusi dalam mendukung proses logistik nasional. Melalui langkah terobosan pada layanan SSm Pengangkut, SSm Perizinan, dan SSm QC telah berhasil memangkas tahapan proses bisnis, mengurangi proses repetisi dan duplikasi dengan satu kali submission, serta mempermudah pengurusan layanan logistik pemerintahan. FOTO: Twitter/@airlangga_hrt

terkenal.co.id – Pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 612,2 triliun dalam APBN 2023. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar berdaya saing dalam perekonomian global.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN secara berkelanjutan menjadi instrumen yang sangat penting dalam menjaga ekonomi Indonesia dari berbagai tantangan dan disrupsi. Khususnya untuk meningkatkan fondasi ekonomi Indonesia.

“Fondasi ekonomi Indonesia yang penting adalah manusia. Maka kalau kita lihat APBN dalam situasi susah dan agak senang tetap komitmen terhadap pembangunan SDM luar biasa ,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Pimpinan Penyampaian Arah Kebijakan Lemhannas di Auditorium Gadjah Mada, Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Sri Mulyani menjelaskan, anggaran pendidikan tahun 2023 terbagi dalam dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 237,1 triliun; transfer ke daerah sebesar Rp 305,6 triliun; dan pembiayaan sebesar Rp 69,5 triliun.

Adapun arah kebijakan pembangunan pendidikan adalah peningkatan skema pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan; peningkatan kualitas penunjang kegiatan pendidikan terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar),

Kemudian, penguatan layanan PAUD dengan mendorong komitmen pemerintah daerah/pemerintah desa; pemerataan kualitas pendidikan melalui simplifikasi kurikulum; serta peningkatan link and match dengan pasar kerja.

Sri Mulyani menambahkan, setiap tahun pemerintah selalu mengalokasikan 20% dari anggaran belanja untuk sektor pendidikan. Oleh karena itu, ketika alokasi belanja meningkat maka anggaran pendidikan setiap tahun.

“Anggaran pendidikan sebesar Rp 612,2 triliun merupakan upaya pemerintah untuk pengembangan dalam sektor pendidikan,” tandasnya.

Sri Mulyani menekankan, agar anggaran pendidikan tersebut bisa digunakan secara optimal agar bisa memberikan efek positif terhadap perekonomian domestik.

“Untuk Indonesia tantangannya adalah bagaimana anda menggunakan resource yang ada secara baik. Karena ada negara yang punya uang tetapi tidak bisa mengatur dan yang terjadi buang-buang buang uang. Sehingga ekonomi dan kinerja negara tersebut akan merosot tajam,” kata Sri Mulyani.

Sumber: BeritaSatu.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup