Banjir Dahsyat Pidie Jaya 2025 Jadi Sorotan Media Internasional

Banjir Bandang dan Longsor di Aceh–Sumut–Sumbar. Foto: Istimewa

Musibah banjir dahsyat yang melanda Pidie Jaya, Aceh, pada November 2025, kini menarik perhatian media internasional. Sejumlah jurnalis dari media Arab maupun media Barat dilaporkan turun langsung ke lokasi untuk meliput kondisi pasca-bencana.

Fenomena ini menjadi viral di media sosial setelah beredarnya video-video yang menunjukkan wartawan asing melakukan siaran langsung di tengah genangan air. Salah satu video, yang beredar pada Rabu malam hingga Kamis pagi (3-4/12/2025), menampilkan tim TV Arab melaporkan kondisi terkini di lokasi banjir.

Video lain memperlihatkan kehadiran wartawan dari media Barat yang mewawancarai warga dan merekam kondisi di wilayah Meureudu, Pidie Jaya. Sorotan media internasional ini menegaskan bahwa skala bencana tidak main-main dan berdampak signifikan.

Fenomena liputan media asing biasanya dipicu oleh dua faktor utama: luasnya kerusakan dan jumlah korban yang terdampak, serta keterlibatan komunitas internasional dan jaringan bantuan kemanusiaan.

Liputan dari media Arab kerap dikaitkan dengan hubungan historis dan emosional Aceh dengan kawasan Timur Tengah, khususnya dalam isu kemanusiaan. Sementara media Barat berupaya menyampaikan laporan objektif mengenai penanganan bencana dan dampak perubahan iklim global.

Kehadiran media internasional di Pidie Jaya membantu meningkatkan kesadaran dunia terhadap kondisi pasca-bencana dan urgensi penanganan cepat. Sorotan global diharapkan mendorong percepatan bantuan kemanusiaan dan proses rehabilitasi.

Pihak berwenang dan organisasi bantuan kemanusiaan di Aceh menyatakan bahwa liputan internasional dapat menjadi katalis untuk mempercepat distribusi bantuan dan memastikan warga terdampak menerima perhatian yang memadai.

Warga setempat menyambut baik kehadiran wartawan asing dan menghargai keberanian mereka turun ke lapangan untuk menyampaikan fakta langsung dari lokasi bencana.

Tutup