Penyanyi dan penulis lagu Shakira Jasmine resmi merilis album terbarunya bertajuk “kira”, sebuah karya personal yang menggambarkan fase ketika seseorang menginginkan cinta, namun belum sepenuhnya siap untuk menerimanya. Album ini menjadi penanda kedewasaan musikal sekaligus perjalanan batin Shakira dalam berdamai dengan luka masa lalu.
Shakira mengungkapkan bahwa “kira” lahir dari proses panjang saat ia mencoba memahami rasa takut, kehilangan, dan ketidakamanan yang belum sepenuhnya pulih. “Album ini menceritakan tentang fase di mana kita sebenarnya ingin dicintai, tapi hati kita masih belum siap. Kita masih belajar berdamai dengan luka, memproses rasa takut, dan mencari makna dari semua yang pernah terjadi,” ujar Shakira.
Mengusung perpaduan pop alternatif, R&B, dan sentuhan modern, “kira” menghadirkan atmosfer sendu namun tetap hangat. Setiap lagu disusun sebagai fragmen cerita yang saling berkaitan, membentuk narasi utuh tentang perjalanan mencintai diri sendiri sebelum kembali membuka hati untuk orang lain.
Album “kira” memuat 8 lagu, yakni:
-
akankah aku sampai kesana?
-
Just a Crush Thing
-
LOVE DOESN’T WANT ME
-
Selalu Kalah
-
mR.mELoDramAtiC
-
Room For Someone
-
Wanting It Back
-
best
Salah satu lagu yang menjadi sorotan adalah “mR.mELoDramAtiC”, yang menggambarkan dinamika emosional penuh kerentanan, overthinking, dan pergulatan antara cinta serta luka yang belum sembuh. Lagu ini menjadi titik emosional kuat yang mempertegas benang merah album sebagai karya yang jujur dan reflektif.
Lagu akankah aku sampai kesana? menampilkan kegelisahan tentang masa depan dan keraguan terhadap kemampuan diri. LOVE DOESN’T WANT ME menggambarkan kehampaan ketika cinta terasa tak berpihak, sementara Wanting It Back menghadirkan nostalgia akan kisah yang dulu terasa sempurna namun sulit terulang.
Secara keseluruhan, “kira” bukan hanya album musik, tetapi sebuah perjalanan penyembuhan, pengingat bahwa tidak apa-apa merasa rapuh, berhenti sejenak, atau belum siap mencintai. Melalui rangkaian lagu penuh kejujuran, Shakira Jasmine menghadirkan karya yang dekat dengan realitas banyak orang, sekaligus mempertegas identitasnya sebagai salah satu musisi muda paling autentik di generasinya.
