PM Thailand Minta Maaf atas Gagalnya Penanganan Banjir

Bendera Thailand(iStockphoto/Derek Brumby)

Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas kegagalan pemerintah menangani banjir besar yang melanda wilayah selatan negara itu. Pernyataan itu disampaikan pada Sabtu (29/11/2025), setelah jumlah korban jiwa dan kerusakan terus meningkat.

“Saya meminta maaf karena pemerintah tidak mampu mengurus dan melindungi masyarakat,” ujar Anutin, mengakui adanya banyak kekurangan dalam manajemen bencana.

162 Orang Tewas, 3,8 Juta Warga Terdampak

Bencana banjir yang dipicu hujan ekstrem ini telah menyebabkan sedikitnya 162 kematian di delapan provinsi. Provinsi Songkhla menjadi wilayah dengan korban terbanyak, yakni 126 orang, menurut juru bicara pemerintah Siripong Angkasakulkiat dalam konferensi pers di Bangkok.

Secara keseluruhan, lebih dari 1,4 juta rumah tangga dan 3,8 juta warga terdampak banjir di 12 provinsi selatan.

Pemerintah Siapkan Kompensasi dan Bantuan Pemulihan

Anutin memaparkan rencana kompensasi yang akan mulai disalurkan minggu depan kepada masyarakat yang kehilangan rumah dan harta benda. Selain itu, pemerintah menyiapkan beberapa langkah bantuan tambahan:

  • Penangguhan pembayaran utang

  • Pinjaman jangka pendek tanpa bunga bagi pemilik usaha dan warga yang perlu memperbaiki rumah

  • Bantuan pemulihan infrastruktur dasar di wilayah terdampak

“Pemerintah akan memastikan bantuan dan dana kompensasi segera diterima masyarakat,” tegasnya.

Air Mulai Surut, Namun Kerusakan Meluas

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand melaporkan bahwa ketinggian air mulai surut pada Sabtu pagi, tetapi kerusakan yang ditinggalkan banjir sangat luas dan membutuhkan penanganan jangka panjang.

Tutup