Ribuan Generasi Z Ricuh di Mexico City, Polisi dan Warga Luka-luka dalam Protes Korupsi
Ribuan anak muda dari Generasi Z turun ke jalan memadati pusat Kota Mexico City dalam aksi protes besar-besaran menentang kekerasan dan korupsi, Rabu (17/11/2025). Aksi ini dipicu pembunuhan Wali Kota Uruapan, Carlos Manzo, yang ditembak mati saat menghadiri acara Day of The Dead pada 1 November lalu.
Demonstrasi awalnya berlangsung damai, namun ricuh ketika sekelompok demonstran bertopeng merobohkan pagar pembatas di sekitar Istana Nasional, kediaman Presiden Claudia Sheinbaum. Bentrokan dengan polisi anti-huru hara pun tak terhindarkan, memicu tembakan gas air mata.
Sekretaris Keamanan Publik Mexico City, Pablo Vazquez, mengungkapkan setidaknya 100 polisi terluka, dengan 40 di antaranya dirawat di rumah sakit. Sementara itu, 20 warga sipil juga mengalami luka-luka, dan 20 demonstran ditangkap.
Aksi serupa juga terjadi di negara bagian Michoacán, Meksiko barat. Para demonstran menuduh pemerintah gagal mengendalikan kekerasan dan menyoroti korupsi politik, meneriakkan slogan seperti “Turun, Morena!” dan “Carlos tidak mati, pemerintah yang membunuhnya!”
Kelompok penggerak yang menamakan diri “Generasi Z Meksiko” menyatakan gerakan mereka non-partisan, menuntut perubahan sosial dan politik. Mereka menekankan hak anak muda, yang lahir antara 1997–2012, untuk menyuarakan aspirasi terhadap praktik korupsi dan kekerasan.
Pemerintah Presiden Sheinbaum menanggapi dengan menuding aksi ini diorganisir kelompok politik kanan dan diperkuat oleh bot media sosial, mempertanyakan motif di balik demonstrasi tersebut.





