Reog Ponorogo bergabung dengan jaringan 408 kota kreatif global

Reog Ponorogo

Setelah menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO, Ponorogo kembali menunjukkan prestasi globalnya. Pada hari Jumat, 31 Oktober 2025, UNESCO meluncurkan 58 anggota baru, termasuk Ponorogo, di situs web resmi unesco.org.

Pencapaian luar biasa ini memungkinkan Reog Ponorogo bergabung dengan jaringan 408 kota kreatif global, sehingga mempertahankan statusnya sebagai ikon seni dan budaya yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Ponorogo kini menikmati pengakuan ganda sebagai kota dengan Warisan Budaya Takbenda dan Ekosistem Kreatif yang Semarak.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyatakan bahwa UCCN merupakan hasil dari upaya jangka panjang untuk memajukan budaya dan ekonomi kreatif di Ponorogo.

Dengan memperkuat kreativitas Reog Ponorogo yang berakar pada tradisi, UNESCO telah menetapkan bahwa industri kreatif yang dihasilkan telah berkembang menjadi salah satu industri yang paling tangguh dan kompetitif secara global.

Budaya Reog Ponorogo memiliki arti penting dalam penilaian UNESCO sebagai Ekosistem Kreatif Hidup karena kemampuannya memadukan seni pertunjukan dengan kerajinan tangan. Dalam upacara Reog, para perajin tidak hanya menghasilkan karya jadi seperti tari merak utuh, topeng Bujangganong, dan kostum, tetapi juga berbagi pengetahuan dan keterampilan mereka dalam membuat instrumen gamelan.

Lebih lanjut, ekosistem Reog Ponorogo memberikan manfaat ekonomi bagi banyak orang yang terlibat dalam seni pertunjukan, termasuk 23.840 orang, dengan omzet tahunan sebesar Rp150 miliar. Lebih lanjut, sektor kerajinan Reog juga melibatkan 273 orang dan menghasilkan omzet tahunan sebesar Rp64 miliar.

Tutup