Survei Poltracking: 71,4% Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran

Gibran

Survei terbaru Poltracking Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selama satu tahun masa jabatannya sebagai calon wakil presiden mendampingi Presiden Prabowo Subianto.

Hanta Yuda Rasyid, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, menyatakan kepuasan publik terhadap kinerja Gibran mencapai 71,4 persen, gabungan antara sangat puas dan agak puas.

“Tingkat kepuasan terhadap kinerja Wakil Presiden Gibran adalah 71,4 persen, gabungan antara sangat puas dan agak puas,” ujar Hanta dalam keterangan tertulis yang dirilis, Minggu (19 Oktober 2025).

Menurut Hanta, publik puas karena melihat Gibran sebagai sosok muda yang membawa energi baru dan perubahan positif bagi pemerintahan. Sebanyak 19,4 persen responden menyatakan hal ini sebagai alasan utama kepuasan mereka.

Selain itu, faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kepuasan publik antara lain:

Gibran dinilai dekat dan peduli dengan rakyat (15,7 persen),

Mampu bersinergi dengan Presiden Prabowo Subianto (10,3 persen),

Cerdas dan cerdas (8,7 persen),

Membela rakyat dan mendengarkan aspirasi mereka (7,2 persen).

Namun, 25,3 persen responden masih menyatakan ketidakpuasan terhadap kinerja Gibran. Dari jumlah tersebut, 22,1 persen menyatakan tidak puas, dan 3,2 persen menyatakan sangat tidak puas.

Kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran Dinilai Positif

Selain menilai Gibran secara individual, Poltracking juga mengukur tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran secara keseluruhan. Hasilnya menunjukkan bahwa 78,1 persen responden menyatakan puas, sementara 19,3 persen menyatakan tidak puas.

Dari total responden yang puas, 9,8 persen menyatakan sangat puas, dan 68,3 persen menyatakan cukup puas.

Beberapa alasan utama mengapa publik puas dengan pemerintahan Prabowo-Gibran antara lain:

Kepemimpinan yang tegas dan berwibawa (18,8 persen),

Bantuan pemerintah yang dinilai tepat sasaran (12,3 persen),

Program Bantuan Gizi Gratis (MBG) (10,4 persen),

Upaya pemberantasan korupsi (8,1 persen),

Dan kinerja yang dinilai nyata (6,2 persen).

Sementara itu, ketidakpuasan publik umumnya disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

Kondisi ekonomi yang tidak stabil (26,7 persen),

Bantuan sosial yang dinilai kurang tepat sasaran (15,7 persen),

Kasus korupsi (8,9 persen),

Harga kebutuhan pokok yang tinggi (7 persen),

Dan terbatasnya lapangan kerja (6,3 persen).

“Kelima alasan ini memberikan masukan penting bagi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk perbaikan ke depan,” ujar Hanta.

Metodologi Survei

Survei Poltracking Indonesia ini dilakukan terhadap 1.220 responden yang merupakan warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah.

Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Wawancara dilakukan secara tatap muka pada tanggal 3–10 Oktober 2025 di berbagai wilayah di Indonesia.

Tutup