Hunian hingga Komersial Laris Manis, Lippo Cikarang Optimis Genjot Pertumbuhan 2025
Dalam beberapa tahun terakhir, Bekasi telah menjelma menjadi salah satu kawasan paling menarik bagi pengembang properti. Julukan “matahari terbit properti” semakin umum, seiring dengan pesatnya investasi di sektor residensial, komersial, dan industri.
Menurut Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research and Consulting di Leads Property Services Indonesia, empat faktor kunci yang menjadikan Bekasi begitu menjanjikan: aksesibilitas yang semakin mudah, infrastruktur yang masif, ketersediaan lahan yang luas dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Jakarta, dan pertumbuhan penduduk yang pesat.
“Pembangunan infrastruktur di Bekasi sangat pesat. Proyek-proyek seperti Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II dan LRT Jabodetabek telah mengubah total kota Bekasi. Kini, masyarakat memiliki pilihan transportasi umum berbasis rel yang efisien, sehingga sepenuhnya menghilangkan ketergantungan mereka pada kendaraan pribadi,” jelas Martin.
Selain infrastruktur, lahan juga menjadi daya tarik utama. Bekasi masih memiliki ruang pengembangan yang luas dengan harga lahan yang relatif rendah, memungkinkan pengembang untuk membangun proyek-proyek berskala besar yang sebelumnya mustahil dilakukan di Jakarta.
Bekasi juga dikenal sebagai pusat industri nasional. Ribuan pabrik dan perusahaan di kawasan ini menyerap banyak tenaga kerja. Arus masuk pekerja, terutama generasi milenial dan Gen Z, mendorong tingginya permintaan hunian yang dekat dengan tempat kerja. Dinamika ini mendorong pasar properti di Bekasi, baik untuk penjualan maupun sewa, sekaligus mendorong pembangunan fasilitas pendukung seperti sekolah, universitas, rumah sakit, dan pusat hiburan.
Menyikapi momentum ini, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) optimistis. Melalui Lippo Cikarang Cosmopolis, kompleks kota modern berfasilitas internasional, perusahaan terus menawarkan produk-produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat urban.
Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman, mengungkapkan bahwa perusahaan berhasil mencatatkan prapenjualan sebesar Rp791 miliar selama semester pertama tahun 2025, setara dengan 48% dari target setahun penuh. Pada periode yang sama, pendapatan melonjak menjadi Rp2,24 triliun, meningkat 224% dibandingkan semester pertama tahun 2024.
Kontributor utama pra-penjualan berasal dari segmen residensial (52%) dan komersial (40%), sementara lahan industri berkontribusi 8%. Pada periode yang sama, total penjualan mencapai 688 unit, mewakili beragam produk, termasuk Seri XYZ, Seri Q, Cendana Spark, dan The Allegra @ Casa de Lago.
“Kepercayaan konsumen adalah kunci. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menyelesaikan konstruksi tepat waktu dan memastikan serah terima berjalan sesuai jadwal,” tegas Marlo.