Fakta Mengejutkan! Praktisi Lintrik MS Alfa Soroti Kasus Cek 3 Miliar Mbah Tarman, Ini Alasannya

Praktisi Lintrik Nusantara, MS Alfa.

Kasus viral pernikahan Sheila Arika (24) dan Mbah Tarman (74) dengan mahar cek senilai Rp3 miliar kembali menjadi perhatian publik. Setelah ramai dipertanyakan keasliannya, kini kasus ini memasuki babak baru usai Mbah Tarman resmi dilaporkan ke polisi atas dugaan pemalsuan dokumen perbankan.

Sorotan tajam ini juga datang dari berbagai kalangan, termasuk praktisi lintrik Nusantara, MS Alfa, yang turut menanggapi fenomena sosial dan hukum tersebut. Ia menilai, kasus ini mencerminkan bagaimana masyarakat mudah terbawa arus viralitas tanpa memahami duduk persoalan sebenarnya.

“Iya, kalau dilihat ke depannya, pasti sudah banyak yang membaca dan menanggapi juga, ya. Tapi justru yang menarik, dia (Sheila) malah terkesan menantang netizen, bahkan menantang untuk dilaporkan ke polisi,” ujar MS Alfa, ketika dimintai komentar pada Selasa (15/10/2025).

@ms.alfa919

♬ suara asli – MS. Alfa – MS. Alfa

Menurut Alfa, sikap Sheila yang tampak emosional bisa jadi muncul karena kebingungan menghadapi situasi yang berkembang cepat dan tekanan publik yang besar.

“Kasihan juga sebenarnya, karena mungkin dia sendiri antara paham atau tidak paham situasinya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Alfa menyoroti aspek teknis dari cek Rp3 miliar yang kini menjadi barang bukti. Ia menyebut, dari penampilan fisiknya saja, terdapat indikasi kuat bahwa cek tersebut bukan asli.

“Soalnya, sekarang ini kan sudah ada pihak yang melaporkan, karena cek yang dimaksud itu ternyata palsu. Dari penampilannya saja sudah kelihatan — tulisan tangannya jelas, lalu ada tanda tangan yang mirip banget sama aslinya. Jadi bisa dibilang, tanda tangannya itu dipalsukan tapi meniru yang asli,” jelas Alfa.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar tidak mudah mempercayai kabar viral, terutama yang melibatkan nominal uang besar tanpa verifikasi resmi.

“Sekarang zaman digital, apa pun bisa viral. Tapi jangan sampai kita terjebak dalam euforia dan lupa memeriksa kebenarannya,” pesannya.

Kasus Cek 3M Mbah Tarman Dilaporkan ke Polisi

Sejak viralnya video pernikahan Sheila dan Mbah Tarman dengan mahar fantastis Rp3 miliar, publik mulai mempertanyakan keaslian cek tersebut yang akhirnya berujung pada laporan polisi.

Wisnu diketahui merupakan pemilik akun TikTok @KandangPacitan. Akun itu sempat menyebarkan kabar Tarman kabur setelah menikahi Sheila, karena cek yang digunakan sebagai mahar diduga palsu.

“Iya saya melaporkan atas dugaan cek palsu senilai Rp 3 miliar yang diberikan Mbah Tarman sebagai mahar kepada Sheila Arika,” ungkap Bambang Wisnu Aji Hernama Hendra, Rabu (15/10/2025)

Wisnu mengaku menghadiri acara pernikahan Tarman dan Sheila yang digelar di Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Rabu (8/10/2025).

Ia merasa ada yang janggal, lantaran cek dengan nominal fantastis itu diserahkan ke penghulu begitu saja, tanpa kehati-hatian. Bahkan, menurut Wisnu, cek itu dalam kondisi kusut.

“Saya melihat di lokasi saya berada ada adegan yang pas ijab, kenapa cek fantastis tapi penyerahan dari kantong dikasih penghulu seperti biasa,” kata Wisnu.

Sementara itu, Muhammad Nur Ichawan, mengaku resah. Ia menuding, cek Rp3 miliar yang diberikan Tarman untuk Sheila palsu. Dikatakannya, ia sering melihat cek seperti itu pada 2009.

“Tahun itu, saya lihat cek yang diberikan oleh Mbah Tarman sama dengan yang sering dia tahu tahun 2009, sempat heboh,” tandas Nur Ichawan.

Sementara itu, Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar menyatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut.

“Tentunya setelah ini akan kami gelarkan lalu kemudian pihak-pihak yang dimaksud dalam pelaporan tersebut,” paparnya.

Menindaklanjuti laporan itu, pihaknya bakal memeriksa sejumlah saksi yang diduga mengetahui cek tersebut.

“Kami (Polres Pacitan) akan memeriksa saksi ahli untuk menentukan obyek yang dilaporkan,” ucap Ayub.

Sheila Arika Tunjuk Pengacara untuk Melawan Tuduhan Di tengah ramainya pemberitaan, Sheila Arika akhirnya menunjuk pengacara Danur Suprapto, SH., MH. sebagai konsultan hukum pribadi untuk membantunya menghadapi kasus ini.

“Saya, Danur Suprapto, SH., MH., adalah advokat yang ditunjuk sebagai konsultan hukum oleh Mbak Sheila. Mbak Sheila merupakan pengantin yang sedang viral, istri dari Bapak Tarman,” ungkap Danur, dikutip dari akun TikTok @suksesvirall.

Danur menjelaskan bahwa Sheila merasa tidak kuat menghadapi tekanan publik dan fitnah di media sosial, sehingga memerlukan pendampingan hukum. Ia juga menepis isu bahwa Mbah Tarman melarikan diri setelah pernikahan.

“Tentang isu Pak Tarman kabur itu tidak benar. Pak Tarman saat ini sedang di tempat yang nyaman bersama Mbak Sheila menenangkan diri serta berbulan madu,” tegas Danur.

Sebagai langkah hukum, pihaknya kini tengah mengidentifikasi potensi pelanggaran hukum dari pihak-pihak yang menyebarkan informasi palsu atau merugikan nama kliennya.

“Kami sedang menelusuri apakah ada temuan pelanggaran hukum di media sosial atau pihak yang pertama kali menyebarkan isu tersebut. Kalau ditemukan, kami akan mengambil langkah hukum untuk mencari keadilan,” ujar Danur.

Ia menambahkan bahwa keaslian cek hanya bisa dipastikan oleh pihak bank yang tercantum dalam dokumen tersebut.

“Soal cek asli atau palsu, itu harus dibuktikan di perbankan yang ditunjuk oleh Bapak Tarman sesuai tanggal yang ditetapkan,” pungkasnya.

Kasus Masih Diselidiki Polisi

Hingga kini, penyelidikan Polres Pacitan masih berlangsung. Pihak kepolisian menunggu hasil pemeriksaan dari bank penerbit terkait keaslian cek Rp3 miliar tersebut.

Jika terbukti palsu, Mbah Tarman bisa dijerat dengan Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan dokumen, dengan ancaman enam tahun penjara.

Sementara itu, Sheila Arika tetap mendampingi suaminya dan menolak memberikan komentar lebih lanjut kepada media.

Kasus ini bukan hanya soal dugaan pemalsuan, tetapi juga menjadi potret bagaimana opini publik di media sosial dapat membentuk persepsi dan tekanan sosial yang luar biasa.

Tanggapan dari praktisi lintas bidang, seperti MS Alfa, memperlihatkan bahwa fenomena ini bukan sekadar gosip, melainkan refleksi dari era digital yang rentan terhadap sensasi dan manipulasi informasi.

Tutup