Belum ada satupun SPPG di Jakarta yang memperoleh Sertifikat Higiene dan Sanitasi

Ilustrasi tempat makanan MBG.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengumumkan belum ada satu pun dapur di Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta yang mendapatkan Sertifikat Higiene dan Sanitasi (SLHS).

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan bahwa seluruh 180 dapur tersebut masih dalam proses pemenuhan persyaratan.

“Kami sedang bekerja sama dengan SPPG dan PTSP untuk menerbitkan SLHS. Jadi, kami akan kembali melakukan inspeksi kesehatan lingkungan secara masif,” ujar Ani di Jakarta, Sabtu (19 September 2025).

Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi di dapur-dapur MBG sejak awal terjadinya gangguan. Namun, prosesnya masih dipercepat agar SLHS dapat segera diterbitkan.

“Yang berbasis sertifikat belum diterbitkan, tetapi semuanya sedang dalam proses,” tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah pusat menetapkan bahwa setiap dapur MBG atau SPPG harus memiliki SLHS sebagai persyaratan mutlak, bukan sekadar persyaratan administratif.

Di Jakarta, 60 siswa dari 10 lokasi dilaporkan mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Hasil laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri.

Tutup