Puluhan ribu orang berdemonstrasi di berbagai kota di Italia menentang Israel

As reported by The Guardian on Tuesday (September 23, 2025), the demonstration was described as one of the largest protests in Europe against the Gaza war.

Puluhan ribu orang berdemonstrasi di berbagai kota di Italia menentang Israel di Gaza, Palestina. Aksi besar-besaran ini mengakibatkan penutupan sekolah, gangguan layanan transportasi, serta pemblokiran pelabuhan dan jalan utama.

Sebagaimana dilansir The Guardian pada Selasa (23 September 2025), demonstrasi tersebut digambarkan sebagai salah satu protes terbesar di Eropa yang menentang perang Gaza.

Inggris, Australia, Portugal, dan Kanada adalah negara-negara pertama yang mengakui Palestina pada Minggu (21 September 2025). Sementara itu, Prancis dan beberapa negara lain mengikutinya pada Senin (22 September 2025).

Serikat buruh di Italia menyerukan pemogokan umum selama 24 jam sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Gaza. Aksi solidaritas ini meluas ke 75 kota, dari Milan hingga Palermo.

Di Genoa dan Livorno, para pekerja pelabuhan memblokir akses karena khawatir pelabuhan-pelabuhan Italia digunakan untuk mengirimkan senjata ke Israel. Di Roma, lebih dari 20.000 orang berkumpul di Stasiun Termini sambil mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan “Bebaskan Palestina”.

Mereka juga menyuarakan dukungan untuk Global Sumud Flotilla, sebuah armada internasional. Armada tersebut berupaya menembus blokade laut Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Di Milan, penyelenggara mengatakan 50.000 orang turun ke jalan, sementara polisi di Bologna melaporkan lebih dari 10.000 peserta. Namun, ketegangan meningkat ketika sekelompok demonstran di Milan mencoba merusak pintu masuk utama stasiun kereta api dengan bom asap, botol, dan batu.

Tutup