Mahasiswa Bekasi Gelar Demo di DPRD: Pejabat Eksekutif dan Legislatif Kota Bekasi Kompak Temui Massa Aksi
Aksi demonstrasi dari elemen mahasiswa Kota Bekasi yang menamakan diri Dewan Perlawanan Rakyat Bekasi (DPRB) memadati di depan Gedung DPRD Kota Bekasi pada Senin (1/9/2025).
Disampaikan Koordinator Aksi, Hafiz Azri Nasution, bahwa situasi dan kondisi di Kota dan Kabupaten Bekasi, bahkan hingga ke tingkat nasional, sedang tidak baik-baik saja. Hak-hak rakyat terus dirampas oleh penguasa yang memprioritaskan kepentingan oligarki.
“Hari ini, rakyat Bekasi bersatu, berdiri tidak hanya untuk mengeluh, tetapi untuk menuntut keadilan yang dijamin oleh konstitusi,” kata Hafiz.
Menurutnya, tindakan kriminalisasi ini membuktikan bahwa negara lebih takut pada suara rakyat daripada pada kejahatan para koruptor yang terus merajalela. Di Bekasi, korupsi terang-terangan melanggar UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, namun uang rakyat yang digarong dibiarkan, sementara para pejuang keadilan diburu aparat.
“Ironi lainnya adalah pengkhianatan terhadap Pasal 33 UUD 1945, yang menegaskan bahwa bumi, air, dan seluruh kekayaan alam dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Namun kenyataannya, tanah rakyat di 41 titik Kota Bekasi digusur dan digadai demi kepentingan investor. Rakyat diusir tanpa solusi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia, Pendidikan dan kesehatan, yang seharusnya menjadi hak rakyat sesuai Pasal 31 dan Pasal 34 UUD 1945, juga masih jauh dari harapan. Di Bekasi, biaya sekolah mencekik, fasilitas kesehatan mahal, dan kehidupan layak hanya menjadi mimpi bagi banyak orang.
“Sampai kapan rakyat dibiarkan sengsara seperti ini, Rakyat Bekasi tidak akan tinggal diam. Penindasan terhadap rakyat tidak boleh menjadi hal yang dianggap normal. Hari ini, rakyat membuktikan bahwa suara mereka jauh lebih kuat daripada ketakutan yang ditanamkan oleh penguasa,” tegasnya.
Sementara itu, tampak hadir Walikota Bekasi Tri Adhianto, Wakil Walikota Bekasi Harris Bobohoe, Pimpinan DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi, Faisal, dan sejumlah anggota DPRD lainnya. Para pejabat eksekutif dan legislatif tersebut sempat duduk di jalan bersama massa aksi mendengarkan aspirasi yang disampaikannya.
“Kami Forkopimda dan anggota dewan Kota Bekasi menyatakan sikap untuk tidak melakukan korupsi. Dua, kita jaga Kota Bekasi dari anarkisme,”ujar Tri.
TUNTUTAN RAKYAT BEKASI
Dalam aksi hari ini, rakyat Bekasi menyampaikan:
1. Evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih.
2. Copot Kapolri dan Kapolres Kota Bekasi serta hentikan kriminalisasi terhadap aktivis dan jurnalis.
3. Sahkan RUU Perampasan Aset.
4. Stop penggusuran tanah rakyat untuk kepentingan investor dan berikan solusi bagi masyarakat terdampak.
5. Wujudkan pendidikan dan kesehatan gratis, serta kesejahteraan hidup layak di Bekasi.
6. Usut tuntas kasus korupsi di Bekasi.
7. Ciptakan lingkungan yang ramah dan aman bagi perempuan dan anak di Bekasi.
8. Hapus segala pajak yang menindas rakyat.