Ari Lasso Desak KPK hingga Bareskrim Minta Periksa Keuangan Wahana Musik Indonesia

Ari Lasso FOTO: Istimewa

Eks vokalis Dewa 19, Ari Lasso, menyampaikan rasa kecewanya usai mendapatkan surat distribusi royalti dari Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI).

Ia mempertanyakan asal nominal yang didapatkannya dan ketidaksesuaian nama penerima hak yang terlampir dalam surat tersebut.

“Saya bingung. Dari sekian puluh juta yang seharusnya saya terima, yang menetes hanya sekitar Rp700 ribu. Saya lalu menelepon sahabat saya, Mas Meidy Aquarius (@meidif), yang pernah berada di WAMI. Ia pun sama bingungnya, dan menjawab, ‘Gue sudah tidak di WAMI…”

“hebat adalah Anda mentransfer ke rekening Mutholah Rizal. ????

Lalu, hitungan dalam laporan Ari Lasso itu milik saya atau milik Pak Mutholah Rizal? Atau sebenarnya itu milik saya, tetapi WAMI salah transfer ke Mutholah Rizal?” tulis Ari Lasso dalam akun Instagram pribadinya @ari_lasso).

Dalam surat itu tertulis Ari Lasso hanya menerima royalti sebesar Rp765.594. Angka itu merupakan hasil pengumpulan royalti karya cipta lagu Ari Lasso dari pemutaran di ruang publik, dan atau konser dan pentas musik lain.

Ari Lasso berharap negara turun tangan untuk menangani ketidakjelasan ini.

“Ini adalah sebuah lembaga dengan manajemen yang (maaf) sangat buruk dan sangat berpotensi merugikan—bukan hanya negara (dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak), tetapi juga banyak musisi anggota Anda. Terlalu banyak “permainan” atau kecerobohan yang cukup layak, rasanya, untuk diperiksa oleh lembaga negara seperti BPK, KPK, atau Bareskrim. Tujuannya bukan untuk menghukum, tetapi menjadikan @wami.id sebagai lembaga yang kredibel.” Ungkapnya.

Ari juga menyebut nama Adi, anggota KLa Project, yang diketahui mengurus WAMI.

“Dear @wami.id, bagaimana cara Anda mengelola organisasi ini? Katanya, ketuanya sekarang adalah musisi yang sangat saya kagumi, Mas Adi Kla (@adiadrian22). Mohon pencerahan… ????????????????”

“Untuk semua teman pemain band, penyanyi di pernikahan, acara, atau kafe… saya membebaskan Anda memutar dan memainkan lagu-lagu hits saya. Silakan. Percuma Anda membayar kalau pengelolaannya seperti ini.”

Ari juga mengajak para musisi untuk bersatu melawan ketidakjelasan soal sistem royalti ini. “Wahai teman-teman musisi, yuk bersatu! Siapa sebenarnya “hantu blau ngangkang” yang harus kita robohkan?” tutupnya.

Tutup