Puluhan Pegiat Sejarah Kabupaten Bekasi Long March Karawang-Bekasi 2025
Puluhan pegiat sejarah dan budaya dari berbagai komunitas kembali menggelar long march untuk mengenang para pejuang kemerdekaan pada masa revolusi gerilya di Karawang dan Bekasi. Long march berlangsung dari Tugu Proklamasi atau Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Karawang, menuju Museum Bekasi, Gedung Juang Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Diinisiasi oleh Agah Handoko, Ketua Umum Komunitas Sejarah Bekasi (KHB), bersama Iwan Bonic, pemilik Galeri Barang Langka Asaldoe, acara ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-75 Kabupaten Bekasi dan HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia.
“Ini kedua kalinya kami menggelar long march. Tahun lalu, kami menggelarnya dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, dan tahun ini bertepatan dengan HUT ke-75 Kabupaten Bekasi dan HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia,” ujar Agah Handoko, Minggu (17 Agustus 2025).
Agah juga mencatat adanya peningkatan partisipasi tahun ini. Jika pada tahun 2024 acara ini hanya dihadiri oleh dua orang, yaitu dirinya dan Iwan Bonic, kini jumlah pesertanya bertambah menjadi dua belas orang. “Tahun lalu hanya saya dan Bang Iwan Bonic. Tahun ini jumlah pesertanya bertambah lagi, menjadi dua belas orang. Semoga tahun depan lebih banyak lagi,” harapnya.
Iwan Bonic menambahkan bahwa persiapan telah dilakukan secara matang. Para peserta berangkat ke Rengasdengklok pada Jumat (15 Agustus) malam dan bermalam di sebuah rumah bersejarah yang dulunya merupakan kediaman Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta.
“Kami tiba di Rengasdengklok pada Jumat malam bersama Bang Agah dan peserta lainnya. Kami bermalam di rumah bersejarah tersebut, kemudian pada Sabtu (16 Agustus) pagi sekitar pukul 07.00, kami memulai perjalanan menuju Gedung Juang Tambun Selatan,” jelas Bonic.
Rute Long March Karawang-Bekasi tahun ini melintasi beberapa wilayah, antara lain Rengasdengklok, Pebayuran, Sukatani, Tambelang, dan Cibitung, hingga akhirnya tiba di Museum Bekasi di Gedung Tambun Selatan Juang.
Kegiatan menelusuri jejak ini melibatkan berbagai komunitas, seperti Ikatan Keluarga Pejuang Bekasi (IKPB), Anak-anak Tepi Sungai Bekasi (ANPIKASI), dan beberapa komunitas lainnya. “Kami tentu berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut setiap tahun sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang dan penanaman nilai-nilai sejarah kepada generasi muda,” ujar Bonic.



