Generasi Z Menyesal Kuliah Mahal?

Ilustrasi: Google.

Kian banyak generasi Z mulai mempertanyakan nilai dan manfaat pendidikan tinggi di tengah realitas sulitnya mendapatkan pekerjaan tetap.

Maraknya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan lapangan kerja yang semakin sempit, membuat sebagian besar merasa menyesal sudah menghabiskan banyak uang dan waktu untuk kuliah.

Dari laporan 2025 Gen Z Career Prospects Report dari Resume Genius, sekitar 23% pekerja Gen Z mengaku menyesal telah menempuh pendidikan tinggi. Bahkan 19% lainnya menyatakan gelar yang mereka miliki tidak memberi kontribusi signifikan terhadap karier mereka.

“Mayoritas dari mereka merasa pilihan kuliah tidak sepadan dengan realitas di lapangan. Banyak yang akhirnya terjebak dalam pekerjaan di luar bidang studi atau dengan gaji yang jauh dari ekspektasi,” demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Banyak responden mengungkapkan jika diberi kesempatan mengulang, mereka bakal memilih jurusan yang lebih prospektif, seperti teknologi atau keuangan. Tak sedikit juga yang menyatakan bakal memilih kuliah vokasi atau langsung memulai usaha sendiri ketimbang membayar biaya kuliah yang mahal.

Dengan begitu, tak semua Gen Z kecewa. Sekitar 32% menyatakan puas dengan jalur pendidikan mereka. Tingkat kepuasan ini meningkat seiring dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Satu tren menarik dari laporan ini adalah meningkatnya jumlah Gen Z yang memiliki lebih dari satu pekerjaan. Sekitar 58% responden mengaku memiliki pekerjaan sampingan, sementara 25% lainnya mempertimbangkan hal serupa. Tujuannya beragam, mulai dari menutupi kebutuhan hidup hingga mengejar passion atau membangun bisnis masa depan.

Berita Lainnya

Tutup