Program makan bergizi gratis berhasil meningkatkan kesadaran siswa soal bahan pangan lokal

Siswa menyantap paket makanan pada pelaksanaan hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG). (terkenal.co.id/Muhammad Noer Hikam)

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan dampak positif terhadap pengetahuan dan status gizi anak di Sekolah Dasar Negeri 50, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Dalam konferensi pers daring yang digelar pada Senin (30/6), Pakar Gizi dari BGN, Ikeu Tanziha, mengungkapkan hasil studi terhadap 90 siswa di sekolah tersebut. Ia menyampaikan bahwa program MBG berhasil meningkatkan kesadaran siswa terhadap keberagaman bahan pangan lokal.

“Anak-anak kini lebih mengenal beragam bahan pangan yang tersedia di lingkungan mereka sendiri. Ini menjadi langkah awal penting dalam membentuk preferensi konsumsi terhadap produk lokal dan mengurangi ketergantungan pada makanan impor,” kata Ikeu.

Lebih lanjut, Ikeu menjelaskan bahwa selain mengenal bahan pangan lokal, para siswa juga mulai memahami variasi menu sehat dan olahan makanan bergizi. Pengenalan ini diharapkan mampu mengubah perilaku konsumsi anak menuju pola makan yang lebih sehat.

“Saat anak-anak memahami penyajian makanan bergizi seimbang, mereka tidak hanya menjadi lebih sehat secara individu, tapi juga berpotensi menjadi agen perubahan di rumah. Mereka dapat menyebarkan pengetahuan ini kepada keluarga, sehingga pola konsumsi keluarga pun ikut membaik,” ujarnya.

Dari sisi indikator kesehatan, Ikeu memaparkan adanya peningkatan status gizi berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh (IMT) berdasarkan usia. Rata-rata skor IMT siswa meningkat dari 0,01 menjadi 0,03 setelah intervensi program MBG, menandakan adanya pergeseran positif dalam status gizi anak.

Ikeu menegaskan bahwa program MBG bukan semata soal pemberian makanan di sekolah, melainkan bagian dari upaya jangka panjang membangun sumber daya manusia unggul demi menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Kami mengajak pemerintah daerah, sektor swasta, organisasi masyarakat, media, dan keluarga Indonesia untuk bersama-sama mendukung kelanjutan program ini. Kolaborasi semua pihak sangat diperlukan demi menyempurnakan implementasinya,” pungkasnya.

Tutup