Program Pelajar ke Barak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Bakal Dihentikan DPRD
Program pengiriman pelajar bermasalah ke barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bakal dihentikan usia gelombang kedua selesai.
Rencana ini usai DPRD Jawa Barat berdiskusi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) beberapa waktu lalu.
Ke depan, pembentukan karakter siswa yang sebelumnya dilakukan di barak militer bakal dialihkan ke dalam kurikulum Muatan Lokal (Mulok) di setiap sekolah di Jawa Barat.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat yang membidangi Pendidikan, Hasbullah Rahmad kepada awak media.
“Iya kami dari DPRD Jawa Barat kemarin sudah berdiskusi dengan Disdik Jabar jika barak militer akan dihentikan setelah gelombang kedua berlangsung,” katanya.
“Jadi anak-anak akan tahu kalau misalnya dia lakukan melanggar hukum, itu hukumannya berapa lama. Terus, kalau terjerat atau bersinggungan dengan barang haram, apa hukuman dan konsekuensinya. Jadi anak-anak paham betul jika bersinggungan dengan masalah hukum,” sambung d.
Sejak awal, program barak militer menuai pro dan kontra. Sebagian pihak menilai program itu tak menyelesaikan akar permasalahan dan sulit berkelanjutan karena memerlukan biaya besar.