Pemprov DKI Jakarta resmi mewajibkan 10 hotel bintang lima tanpilkan Budaya Betawi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi mewajibkan 10 hotel bintang lima di ibu kota untuk menampilkan budaya Betawi dalam program “Balairung Sedaya.” Kebijakan ini sebagai langkah konkret untuk memperkuat identitas Jakarta sebagai kota global yang masih menjadi ibu kota negara.
Kewajiban tersebut ditegaskan oleh Pramono, pejabat Pemprov DKI Jakarta, dalam acara Seremonial Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, Rabu (28/5) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
“Sesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, mau tidak mau, suka tidak suka, sebagai kota global yang saat ini masih menjadi ibu kota negara, identitas simbol utama Jakarta adalah Betawi,” ujar Pramono.
Program “Balairung Sedaya” merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan 10 hotel bintang lima. Melalui program ini, hotel-hotel tersebut diwajibkan untuk menampilkan budaya Betawi secara nyata. Mulai dari dekorasi, pelayanan, hingga kuliner, semua harus mencerminkan kekayaan budaya Betawi.
“Begitu orang dari mana saja datang ke hotel-hotel tersebut, maka warna budaya Betawinya akan sangat terlihat. Bahkan makanannya pun akan menjadi makanan khas Betawi,” tegas Pramono.
Sebagai contoh, Hotel Borobudur akan menyajikan makanan khas Betawi selama dua bulan penuh. Sedangkan dekorasi dan sambutan budaya Betawi akan diterapkan sepanjang waktu. Dalam acara tersebut, ornamen khas Betawi seperti Kembang Kelapa pun sudah terpajang di area hotel, dan para staf terlihat mengenakan pakaian tradisional Betawi.
Kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan 10 hotel bintang lima ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Adapun hotel-hotel yang terlibat antara lain Hotel Borobudur Jakarta, Grand Sahid Jaya Jakarta, Hotel Pullman Jakarta, The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Kebayoran Park Hotel, Hotel JS Luwansa, Hotel Discovery Ancol, Hotel Bellezza, Hotel Ciputra Jakarta, dan Artotel Mangkuluhur Jakarta.
Dengan adanya program ini, diharapkan budaya Betawi semakin dikenal dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Jakarta.
