Pemerintah bakal buka peluang untuk meninjau kembali harga beras

Iliustrasi beras


Pemerintah bakal buka peluang untuk meninjau kembali harga eceran tertinggi (HET) beras usai menerima keluhan dari pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) soal minimnya margin keuntungan.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengakui adanya masukan dari para pedagang soal harga gabah yang tinggi dan HET beras yang berlaku saat ini.

Arief menyebut harga gabah yang mencapai Rp6.500 per kilogram (kg) membuat pedagang kesulitan mendapatkan keuntungan, saat ini mengingat HET beras dipatok di angka Rp12.500 per kg.

“Jadi harga gabah itu sebenarnya masih variatif. Kemarin sih kita monitor, sudah mulai di atas Rp6.500. Sebelumnya, panen sebelumnya itu kan ada yang Rp5.300, ada yang Rp5.400,” katanya dikutip pada Jumat (7/3/2025).

“Itu kalau beras tergantung broken-nya, berapa pecahannya. Jadi broken itu yang menentukan. Makanya sebenarnya Rp12.500 itu kalau mereka ada broken-nya sampai 30 persen sebenarnya masih masuk juga. Tapi nanti kita diskusikan lagi lah ya, khusus itu,” tambahnya.

Pemerintah masih akan mengkaji kembali soal kemungkinan revisi HET beras untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar dan harga gabah yang terus berfluktuasi.

 


Sumber: lambeturah.co.id


Tutup