Penyiraman Air Keras ke Ibu dan Anak, Kesarinahan GMNI Kabupaten Bekasi: Mereka Butuh Penanganan Psikolog
BEKASI – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kabupaten Bekasi Pengurus Bidang Kesarinahan, Indah buka suara terkait penyiraman air keras terhadap Ibu mertua, Istri, Anak balita di Sukatani.
Peritiwa tersebut pada Senin, (20/6/2022) sekitar pukul 03.00 WIB, pelaku yang tengah emosi tiba-tiba mendobrak pintu rumah korban. Saat itu Ibu mertua berinisial SH (57), SHD, dan anak korban, R (2) sedang tidur menyiram air keras.
Indah mengatakan hal itu perbuatan yang sangat keji dilakukan seorang Ayah. Dia menekan kepada Dinas terkait untuk menuntaskan kasus seperti ini.
“Itu perbuatan yang sangat keji yang di lakukan oleh seorang suami sekaligus seorang ayah, dia seorang kepala keluarga yang seharusnya melindungi keluarganya malah dia sendiri yang menyakiti keluarga nya. Mungkin kejadian seperti ini tidak hanya sekali atau dua kali terjadi di kabupaten Bekasi. Dengan adanya kejadian seperti itu saya harap dari dinas-dinas terkait segera bergerak untuk menuntaskan kasus-kasus kekerasan kepada perempuan dan anak,” kata dia, Kamis (21/06/2022).
Bidang Kesarinah ini menekan kepada Dinas terkait jangan hanya melakukan kegiatan seromonial saja tetapi harus ada tindakan yang kongkrit.
“Karena merekalah yang paling rentan jadi korban kekerasan. Jangan hanya membuat seremoni – seremoni untuk menenangkan hati masyarakat,” tegasnya.
Sambung masih kata Indah, “Saya harap ibu dan anak yang menjadi korban tidak hanya mendapat penanganan medis saja, mereka butuh penanganan psikologi agar psikis nya tidak terus tergannggu dan di Bayangi ketakutan atas kejadian tersebut,” beber dia.
Kemudian indah pun tegaskan terhadap pelaku secepatnya untuk menyerahkan diri kepada pihak Kepolisian, guna pertanggung jawabkan atas perbuatan yang dilakukan pelaku.
“Dan untuk pelaku, saya harap agar segara menyerahkan diri dan bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan kepada istri serta anaknya. Kemanapun dia akan pergi rasa bersalah akan terus mengikuti. Juga saya harap polisi tidak menyerah untuk terus berupaya menangkap pelaku tersebut dan pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali,” tutupnya.
Reporter: Dezia
Editor: Wilujeng Nurani