Pemukim Israel menyerang desa-desa di Tepi Barat di bawah perlindungan tentara | Berita Tepi Barat yang Diduduki

[ad_1]

Pemukim Israel menyerang desa-desa Palestina, membakar kendaraan dan melukai beberapa warga di Tepi Barat.

Pemukim Israel telah membakar kendaraan dan properti di bawah perlindungan pasukan Israel dan juga melukai sedikitnya 21 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Jalal Bashir, ketua dewan desa Jinasfut, seperti dikutip kantor berita Wafa pada Senin malam, mengatakan serangan itu terjadi di desa Jinasfut dan Funduq, sebelah timur Qalqilya.

Dia menambahkan bahwa puluhan pemukim Israel menyerbu Jinasfut dan membakar tiga rumah, sebuah kamar anak-anak dan sebuah bengkel. Pemukim juga membakar beberapa kendaraan milik warga Palestina.

Seorang warga Palestina mengalami cedera kepala saat mencoba melindungi rumahnya. Beberapa lainnya menjalani perawatan setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan tentara Israel.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tim medisnya merawat mereka yang terluka oleh para pemukim di Jinsafut dan Fanduq, dan menambahkan bahwa para korban menderita memar karena dipukuli oleh para pemukim.

Di Tepi Barat bagian selatan, pemukim Israel juga menyerbu sebuah rumah warga Palestina di daerah Masafer Yatta. Lusinan pemukim menyerang kendaraan warga Palestina dengan batu di selatan Hebron, merusak beberapa di antaranya.

Yesh Din, yang memantau hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, membagikan klip video yang menunjukkan kendaraan milik warga Palestina dan sebuah bangunan terbakar akibat serangan pemukim sebelumnya.

Menurut kelompok tersebut, pemukim membakar dua rumah warga Palestina dan membakar setidaknya empat kendaraan di desa Sinjil, yang terletak di timur laut Ramallah. Di desa Ein Siniya, pemukim menyerang dan membakar rumah-rumah di utara Ramallah. Ia menambahkan bahwa pemukim menyerang dan merusak properti milik warga Palestina di Turmus Aya, timur laut Ramallah, dan juga melemparkan batu ke kendaraan di Route 60, dekat al-Lubban Asharqiya, selatan Nablus.

Serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel terjadi ketika Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah pada hari Senin untuk mencabut sanksi AS terhadap mereka di Tepi Barat yang diduduki. Pemerintahan Biden menggambarkan mereka sebagai bagian dari “gerakan pemukiman ekstremis”.

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) di Palestina juga menyatakan kekhawatirannya atas “gelombang kekerasan baru” yang dilakukan pemukim Israel dan angkatan bersenjata di Tepi Barat yang diduduki.

“Kantor Hak Asasi Manusia PBB khawatir dengan gelombang kekerasan baru yang dilakukan oleh pemukim dan pasukan keamanan Israel di Tepi Barat yang diduduki, bertepatan dengan penerapan perjanjian gencatan senjata di Gaza,” katanya dalam sebuah pernyataan.

OHCHR juga mengatakan kekerasan tersebut disertai dengan pembatasan yang semakin ketat terhadap kebebasan bergerak warga Palestina, termasuk penutupan pos pemeriksaan dan pemasangan gerbang baru, yang mengakibatkan seluruh komunitas dikurung.

Menyoroti beberapa serangan pemukim baru-baru ini terhadap desa-desa Palestina serta serangan hari Senin di beberapa kota di Tepi Barat oleh pasukan Israel, yang menewaskan seorang remaja Palestina, OHCHR juga mengatakan pihaknya prihatin dengan rencana Israel untuk memperluas dan meningkatkan operasi di wilayah Palestina.



[ad_2]
Sumber: aljazeera.com

Tutup