Dinamika Politik Nasional Cenderung memanas Belakangan Ini

Pendukung peserta partai politik Gerindra, PDIP, Demokrat, dan Berkarya menunjukkan nomor parpol sambil yel-yel usai pengambilan nomor urut peserta pemilu 2019 di KPU, Jakarta, Minggu (18/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dinamika politik nasional yang cenderung memanas belakangan ini berpotensi mempengaruhi investasi Ibukota Negara (IKN) baru. Salah satunya adalah wacana penundaan Pemilu 2024 yang menuai penolakan dari kelompok masyarakat.

Jika wacana ini terus dipaksakan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B. Najamudin khawatir eskalasi politik nasional akan terus memanas dan menyebabkan aksi demonstrasi dalam skala besar yang mengarah pada aksi people power.

“Dan setiap dinamika politik tentu akan mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri,” tegasnya, dikutip dari RMOL, Minggu, 13 Maret 2022.

Suasana sosial politik suatu negara yang sedang tida kondusif tentu akan membuat calon investor, terutama dari pihak asing akan sangat berhati-hati dan selektif dalam melakukan keputusan bisnisnya.

Pembatalan investasi dari Softbank harus menjadi pelajaran berharga. Untuk itu, Sultan mengingatkan bahwa stabilitas nasional adalah prasyarat yang harus diperhatikan oleh pemerintah jika ingin menarik lebih banyak investor asing.

“Saat ini kita sudah mendapati fakta bahwa terjadi arus keluar dana asing dari dalam negeri (capital outflow) dalam jumlah yang signifikan dan pembatalan investasi Softbank di IKN. Ini adalah alarm bagi pemerintah untuk tidak ceroboh dalam memulai konfrontasi politik nasional dengan wacana politik yang ditentang oleh masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sultan menyarankan agar pemerintah lebih mawas diri dan tidak tergoda untuk merusak mood calon investor. Caranya dengan menghentikan wacana penundaan pemilu.

Dengan begitu, pemerintah bisa fokus pada agenda pembangunan IKN tanpa harus risau dengan masa depan kepemimpinan politik nasional.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup