Artis dan Musik

Titi DJ: MV Bertemu 5000 Detik

Muhamad Noer Hikam

18 November 2025 - 5:10 PM

Setelah lebih dulu merilis lyric video dan audio “Bertemu 5000 Detik” pekan lalu melalui MyMusic Records dan memperoleh respons positif dari para pendengar, kini versi Music Video (MV) resmi diluncurkan sebagai visual pelengkap yang memperkaya pengalaman menikmati kolaborasi spesial Titi DJ dan Thomas Djorghi tersebut.

Mengusung nuansa ceria dan penuh energi, MV ini menjadi sebuah perayaan kebersamaan—menangkap momen-momen spontan dan hangat ketika dua sahabat kembali bersatu dalam satu karya. Proyek visual ini digarap oleh Joey Christian sebagai sutradara sekaligus produser, bersama Luddy Ocra yang berperan sebagai co-director dan DOP. Ini merupakan kolaborasi perdana Joey dengan Thomas Djorghi, sementara dengan Titi DJ, Joey dan tim sebelumnya telah beberapa kali bekerja sama.

Chemistry Dua Sahabat Jadi Pusat Cerita

Menurut tim produksi, proses syuting berjalan sangat menyenangkan berkat kepribadian Titi DJ dan Thomas Djorghi yang humoris dan penuh energi positif. Lagu yang enerjik membuat nuansa syuting terasa ringan, bahkan kelelahan pun tidak terasa sepanjang proses berlangsung.

Sifat kolaboratif keduanya juga membuka ruang diskusi bagi kru untuk memberikan kontribusi terbaik. Hal ini kemudian tercermin jelas pada hasil akhir MV yang tampil apa adanya, hangat, serta memiliki kedekatan emosional.

Konsep awal MV berangkat dari ide sederhana: ajakan bertemu teman dan makan bersama. Namun, selama proses shooting dan editing, chemistry persahabatan antara Titi DJ dan Thomas Djorghi justru berkembang menjadi fokus utama cerita. Spontanitas, tawa, dan interaksi natural mereka menghadirkan nuansa dokumenter yang jujur dan menyentuh.

Lokasi Syuting yang Akrab dan Dekat dengan Budaya Kuliner

Pengambilan gambar dilakukan di sejumlah lokasi yang mewakili suasana familiar bagi masyarakat, mulai dari kawasan Villa Bintaro Indah dengan latar jajanan kaki lima di Bintaro.

Pemilihan lokasi ini bertujuan menghadirkan vibe pertemuan santai, sederhana, namun penuh kehangatan—serta menggambarkan keseharian budaya kuliner Jabodetabek yang dekat dengan kehidupan masyarakat.