Polsek Beji Gelar Operasi Premanisme, Enam Pak Ogah Diamankan di Depok
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Operasi Brantas Jaya 2025, jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Beji menggelar razia penertiban premanisme pada Senin (19/5/2025). Operasi ini menyasar sejumlah titik rawan di kawasan Jalan Raya Arif Rahman Hakim, khususnya di sekitar Puteran D’Mall dan area Pesona Khayangan, Depok.
Kapolsek Beji, Komisaris Polisi Josman Harianja, menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan enam orang yang diduga kuat berperan sebagai juru parkir liar dan Pak Ogah. Mereka kerap terlihat mengatur lalu lintas secara ilegal dan memungut uang dari para pengendara yang melintas.
“Enam orang kami amankan karena diduga melakukan pungutan liar dan kerap meresahkan warga pengguna jalan. Mereka bukan petugas resmi, tapi mengatur lalu lintas demi keuntungan pribadi,” ujar Kompol Josman dalam keterangannya kepada wartawan.
Selanjutnya, keenam terduga pelaku langsung dibawa ke Mapolsek Beji untuk didata dan diberikan pembinaan. Langkah ini, menurut Josman, merupakan bagian dari pendekatan persuasif guna mencegah mereka kembali melakukan tindakan yang dapat berkembang menjadi tindak pidana, seperti pemerasan atau kekerasan terhadap masyarakat.
“Kami melakukan pendataan dan pembinaan. Tujuannya agar mereka tidak lagi melakukan tindakan serupa yang berpotensi merugikan masyarakat,” lanjut Josman.
Dalam operasi tersebut, polisi turut mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp35.000, yang diduga berasal dari hasil pungutan liar terhadap pengguna jalan. Kini, penyidik tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap identitas dan aktivitas masing-masing individu yang diamankan.
“Selain pendataan dan pembinaan, kami juga memberikan arahan hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar mereka memahami konsekuensi hukum dari tindakan mereka,” tegas Josman.
Operasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Polsek Beji dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan warga Depok, serta memberantas praktik-praktik premanisme yang merugikan masyarakat.
